Passion itu seperti rasa tertarik atau minat yang kuat terhadap sesuatu. Passion bisa dikatakan upaya mantap jiwa untuk mengejar impian atau gemar melakukan hobi. Sebagian orang tidak menyadari jika pada rutinitas menjalani passion, banyak kebutuhan yang sebenarnya tidak terlalu penting, namun selalu dilakukan. Ini harus dianalisa oleh setiap individu dan segera dihentikan agar tak ada yang terkesan sia-sia.
Banyak yang menganggap bahwa passion akan mengarah untuk masa depan. Menjalani passion boleh saja, tetapi tanggung jawab sebagai orang tua terhadap anak dan cucu harus menjadi prioritas. Kondisi ini harus diperhatikan juga oleh generasi millennial yang selalu memiliki mimpi, namun tetap harus mewujudkan konsistensi passionnya. Supaya passion bisa tetap berjalan, maka jadikan investasi itu passion atau sebaliknya.
Sejatinya, kebiasaan investasi harus ditanamkan sejak dini. Namun, kebutuhan seseorang akan semakin banyak seiring bertambah usia. Tak heran jika pendapatan sebulan selalu terasa kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Apalagi jika harus berinvestasi sementara pendapatan pas-pasan.
Bisa saja kita mulai investasi dengan menabung setiap bulan, entah itu 15% dari gaji maupun 30% dari gaji. Adapun yang harus diperhatikan adalah mengatur pengeluaran dengan baik. Intinya, kita harus membuat membuat pos-pos pengeluaran setiap bulan. Dengan begitu pengeluaran kita akan tersusun rapi dan bisa dihitung secara benar.Â
Ada tujuh pos pengeluaran yang harus dibuat. Mulai dari pengeluaran sosial atau infaq, pengeluaran melunasi cicilan atau hutang, pengeluaran untuk asuransi setiap bulan, pengeluaran investasi bentuk tabungan, deposito, reksa dana, atau saham,pengeluaran untuk pendidikan, pengeluaran biaya hiburan dan jalan-jalan.
Investasi pun bukan lagi hal yang sulit bila kita membuat rincian pos pengeluaran seperti itu. Di sisi lain, pengaturan keuangan kita menjadi lebih baik. Jadi, kita bisa mengatur pengeluaran dengan pasti setiap bulannya
Pada prinsipnya berapapun pendapatan yang kita dapat, jika tidak diatur dengan baik maka hasilnya tidak akan pernah mencukupi kebutuhan sehari-hari. Hal ini diakibatkan karena kita terlalu banyak pengeluaran sehingga tidak bisa menyeimbangkan antara keinginan dan kebutuhan. Jika saja kita bisa mengurangi pengeluaran tidak penting tersebut dan sejumlah uangnya dialihkan untuk perencanaan keuangan masa depan, maka sedikit demi sedikit kita akan bisa memiliki investasi yang sangat bermanfaat nantinya.
Hasil dari kita menyisihkan sebagian pendapatan untuk investasi selanjutnya harus bisa kita putar agar lebih menghasilkan nilai yang lebih besar. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga merosot nilai uang yang kita miliki. Sebab uang jika hanya disimpan begitu saja meski nilainya tetap namun pada hakikatnya bisa menurun jika siklus perekonomian mengalami inflasi. Artinya, jika kita hanya memiliki sejumlah tabungan untuk biaya tak terduga, maka saat kita sakit nanti, nilai tersebut bisa jadi tidak cukup untuk membiayai pengobatan karena nilai rawat inap bisa terus meningkat seiring dengan siklus perekonomian.
     Untuk mengamankan nilai simpanan banyak cara investasi yang bisa kita pilih, misalnya dengan berasuransi. Dengan cara ini kita memiliki perlindungan terhadap simpanan yang dimiliki untuk kebutuhan perencaan keuangan masa depan, terutama yang menyangkut kesehatan diri dan keluarga kita. FWD Life telah menciptakan produk inovatif yang menjawab kebutuhan masyarakat. Salah satu produk yang membedakan dengan asuransi lain, yaitu Asuransi FWD Life Syariah.Â
Melalui asuransi ini, kita harus siap menjadikan investasi itu sebagai passion agar membebaskan langkah kita untuk tetap berada pada koridor syariah. Motivasi keuangan ini memang cukup unik karena keuangan diputar dengan prinsip bagi hasil. Asuransi ini berbasis unit-linked digital dan diberi nama Asuransi Bebas Ikhtiar. Selain bebas premi, melalui asuransi ini kita juga bisa ikut serta donasi dalam bentuk zakat, infak,dan wakaf tunai.
Asuransi Bebas Ikhtiar tergolong komprehensif karena memiliki manfaat investasi yang bisa dirasakan oleh nasabah sejak tahun pertama hingga mencapai usia 100 tahun. Selain itu, asuransi tergolong adaptif karena nasabah bebas memilih nominal dan frekuensi kontribusinya dan diberi peluang untuk terus menambah saldo investasi setiap saat. Â Maka, asuransi juga menjadi bagian produk yang terencana karena nasabah bisa mendapat bonus loyalitas sampai dengan 25% mulai tahun ke-7 dengan prinsip bagi hasil. Dengan prinsip bagi hasil, kita bisa persiapkan masa pensiun dengan alokasi dana untuk masa depan.Â