Mohon tunggu...
Achmad Ghozali
Achmad Ghozali Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang Guru di SD Juara Bandung. saya senang menulis, bermain game, dan membuat desain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berlatih Motorik Halus pada Anak Kelas 1 SD

2 September 2022   08:44 Diperbarui: 2 September 2022   08:51 2230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan motorik adalah kemampuan gerak seorang anak dalam proses tumbuh kembangnya. Perkembangan motorik anak terdiri dari 2 jenis; ada motorik halus dan motorik kasar. Motorik halus adalah keterampilan fisik yang menggunakan otot-otot kecil dan koordinasi antara mata dan tangan. Sedangkan, motorik kasar adalah keterampilan fisik yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota gerak tubuh.

Pada pertemuan di bulan Juli lalu, anak-anak kelas 1 berlatih motorik halus melalui tugas menggunting, menempel dan mewarnai.  Pada usia 5-6 tahun (rentang usia anak-anak kelas 1) kemampuan motorik halus anak seharusnya sudah matang. Perkembangan motorik biasanya berjalan sesuai dengan perkembangan saraf dan otot pada anak.

Untuk dapat melatih motorik halus ada hal-hal yang harus diperhatikan seperti besar gambar dan tingkat kesulitan dalam mengguntingnya. Pada kali ini gambar yang diberikan ialah gambar bangun datar berupa layang-layang. Pertama-tama anak diminta untuk menggunting layang-layang sesuai dengan bentuknya. Meskipun gambar sudah berukuran besar, namun ada saja anak yang belum bisa menggunting sesuai bentuknya. Setelah layang-layang digunting, anak-anak diperbolehkan berkreasi mewarnai layang-layangnya menggunakan crayon.

Kegiatan menggunting, menpempel dan mewarnai ini dapat melatih koordinasi anatara mata dan tangan. Setelah selesai diwarnai, layang-layang ditempelkan guntingan kertas panjang sebagai ekor dan ditempelkan juga tali kasur untuk menarik layang-layangnya. Setelah selesai dibuat layang-layang dimainkan anak-anak dilapangan. Tidak peduli apakah bentuknya masih terlihat seperti layang-layang atau tidak,  anak-anak tetap tersenyum bahagia berlari-lari memainkan layangannya di lapangan dengan hembusan angin sejuk. Bahagia itu sederhana ternyata... :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun