Mohon tunggu...
Achmad Ghiffary Mannan
Achmad Ghiffary Mannan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang suka nulis, ngopi, dan ngorok

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Mitigasi Risiko Bencana, Mahasiswa KKNT Unhas Buat Peta Bahaya Banjir

30 Januari 2025   20:02 Diperbarui: 30 Januari 2025   20:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKNT Unhas, Zulfan Fajry membuat Peta Bahaya Banjir untuk memitigasi risiko bencana (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 113 Posko Desa Wattang Pulu, Kecamatan Suppa menyerahkan Peta Citra dan Peta Bahaya Banjir Desa Wattang Pulu kepada Pemerintah Desa, Kamis (30/01).

Penanggung jawab Program Kerja sekaligus Koordinator Desa Posko tersebut, Zulfan Fajry menyampaikan, peta bahaya banjir ditujukan sebagai pemberi gambaran tentang potensi tingkat bahaya banjir. Sedangkan peta citra untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara visual desa Wattang Pulu.

"Kedua peta tersebut merupakan permintaan dari masyarakat setempat. Kami hanya ingin berkontribusi banyak dan dampak nyata bagi masyarakat," ujar mahasiswa Teknik Geologi tersebut.

Zulfan juga menyebut jika peta tersebut berisikan beberapa daerah yang berpotensi terdampak banjir. Menurutnya untuk mempermudah masyarakat, peta tersebut ditandai dengan indeks warna dan keterangan yang jelas.

Ia beranggapan bahwa perubahan iklim saat ini membuat cuaca tidak bisa ditebak sehingga memungkinkan untuk terjadinya musibah tersebut. Ia juga melihat bahwa pada musim-musim tertentu, curah hujan yang tinggi terjadi di beberapa wilayah di Pinrang, termasuk desa Wattang Pulu.

"Masyarakat menjadi teredukasi dengan adanya peta ini sehingga kejadian yang diinginkan tidak terjadi," ungkapnya.

Zulfan berharap peta tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat, dan juga menjadi patokan kepada mahasiswa KKN selanjutnya agar lebih baik. Sebab menurutnya peta tersebut masih harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada.

"Tak banyak yang bisa saya lakukan, tapi mudah-mudahan bisa menjadi awalan yang lebih baik bagi masyarakat dan mahasiswa KKN selanjutnya," harapnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun