Mohon tunggu...
Achmad Firdaus
Achmad Firdaus Mohon Tunggu... profesional -

Achmad Firdaus, Lahir di Indramayu Tinggal di Depok, telah menjadi yatim sejak kelas 4 SD. Doktor Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Magister Sains Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi UI Depok. Sarjana Fisika FMIPA UI Depok

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepenggal Doa dari Seorang Yatim Menuju Ibadah Haji, Count Down Menuju Tanah Haram

1 Oktober 2010   10:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:48 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ya, Allah menjelang prosesi ibadah haji kami, perkenankan kami untuk mengungkapkan apa yang kami rasa, meskipun kami yakin Engkau lebih mengetahui isi hati kami dibandingkan kami sendiri.

Ya, Allah Engkau mengetahui bahwa hati kami begitu berbunga-bunga manakala kalimat demi kalimat dari berita tentang informasi ibadah haji kami terima.

Ya Allah linangan air mata ini telah menjadi saksi betapa kami begitu merindukan kehadiran jasmani kami di tanah nan suci Mu.

Ya Allah Engkau mengetahui, betapa kami hingga saat ini masih merasa tidak percaya bahwa nama kami ada di deretan nama tamuMu.

Ya Allah Engkau begitu terasa dekat dengan kami manakala pengharapan kami selama 16 tahun dapat terkabulkan. Ya Allah, masih teringat, saat itu kami berdua memasang target untuk beribadah haji sebelum anak kami kuliah. Ya Allah Engkau kabulkan doa kami. Engkau Maha Kaya. Engkau Maha Pengasih. Engkau Maha Mendengar Doa. Engkau Maha Dekat.

Ya Allah kami merasa semakin dekat dengan MU, saat yang Engkau janjikan tiba justru semakin bertubi-tubi ujian yang engkau berikan, kami ikhlas ya Allah karenaMu ya Allah.

Ya Allah berikanlah predikat umat yang saleh dan saleha kepada Ibunda kami Rokayah, kepada ayah mertua kami Sayudi, kepada Ibu mertua kami Kartini, karena tidak bosan-bosannya mereka mengingatkan kepada kami, bahwa apa yang kami alami selama ini adalah semata-mata ujian yang Engkau berikan sebelum kami melaksanakan ibadah haji.

Ya Allah kami pasrahkan kehidupan dunia kami kepadaMu agar kami dapat focus ibadah haji kepadaMu.

Ya Allah kutinggalkan anak-anak kami Muhammad AlFatih, Muhammad Anggi Baihaqy dan Izzuddin Ahmad AlFirdausy,meskipun kami tahu mereka hanyalah anak-anak yang belum tumbuh dewasa, kami yakin Engkau sebaik-baiknya pelindung.

Ya Allah jadikanlah anak-anak kami menjadi orang shaleh yg inovatip, kreatip, sabar, struggle, survived, visioner sehingga dapat bermanfaat bagi orang tua, agama, bangsa dan masyarakat sekitar

Ya Allah kutinggalkan urusan kegiatan usaha online kami yang menjadi salah satu sumber penghasilan kami:

Ya Allah apabila situs-situs di atas merupakan sumber penghasilan yang halal dan toyib bagi kami, jadikan mereka sebagai sumber penghasilan kami yang penuh keberkahan. Seandainya tidak, sesungguhnya Engkau Maha pemberi rizki.

Ya Allah kutinggalkan SIRAD Insan Utama sebuah lembaga manajemen yang menjadi sumber inspirasi kami untuk memajukan industri kecil dan menengah bangsa ini. Seandainya lembaga tersebut dapat menjadi media pengembangan industri bangsa ini dengan landasan Barokah Score Card sebagaimana tertuang di dalam visi dan misinya, maka jadikanlah SIRAD Insan Utama sebagai vahana untuk mengangkat izzah seorang anak yatim agar teman-teman yatim lainnya dapat percaya diri, bahwa menjadi seorang anak yatim bukanlah kesedihan tetapi suatu modal dasar untuk maju.

Ya Allah kami tinggalkan mimpi-mimpi kami atas usaha Travel Biro Haji Umroh dan perlengkapannya, sebagai media pengangkat citra seorang anak yatim bahwa seorang anak yatimpun punya hak untuk berhaji bahkan anak yatimpun bisa memberangkankan haji untuk orang lain. Ya Allah bila mimpi tersebut baik untuk kami dan anak yatim lainnya, mudahkanlah kami dalam merealisasikannya.

Ya Allah kami tinggalkan mimpi-mimpi kami untuk mengembangkan usaha bisnis off line kami, seandainya usaha kami ini baik untuk kami dan anak yatim lainnya, mudahkanlah kami untuk mewujudkannya.

Ya Allah kami tinggalkan kuliah S3 kami di Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatullah, seandainya ilmu yang kami peroleh disana dapat menjadi sumbangsih kami bagi pengembangan ekonomi umat, mudahkanlah kami mencapai target untuk menyelesaikan program doctor ini sebelum anak kami Muhammad AlFatih memasuki kuliah.

Ya Allah kami tinggalkan mahasiswa STEI TAZKIA kami, berikanlah mereka ya Allah kemudahan dalam menuntut ilmu meskipun selama 40 hari mereka tidak bertatap muka dengan kami.

Ya Allah mudahkanlah urusan orang-orang yang menitipkan doa kepada kami, kami memohon ampun kepadaMu Ya Allah karena kami tidak dapat mengingat mereka satu persatu tapi kami yakin Engkau Maha Melihat, Engkau Maha Mendengar, Engkau Maha Mencatat, Engkau Maha Pengabul Doa. Tuk itu Kabulkanlah doa’doa mereka Ya Allah, permudahkanlah pengharapannya.

Ya Allah di dada ini penuh gejolak ketidak sabaran untuk segera berdekatan denganMu di tanah haramMu.

Ya Allah Engkaupun mengetahui bahwa rangkaian tulisan inipun kami buat karena gejolak di di dada tersebut.

Ya ridhoilah apa yang kami lakukan ini. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun