Mohon tunggu...
Achmad Fawaid
Achmad Fawaid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar menganalisis sepak bola

Hobi menulis dan membaca seputar olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nongkrong Itu...

21 Maret 2022   22:35 Diperbarui: 21 Maret 2022   22:56 3338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SS YouTubeSTORY NONGKRONG || POS RONDA - YouTube 

Nongkrong merupakan kearifan lokal bagi anak anak muda maupun dewasa tidak memandang usia semua bisa dalam satu tongkrongan dan yang paling penting ialah kebersamaan dalam satu tongkrongan tersebut tanpa memandang status kaya miskin anak anak atupun sudah berkeluarga.

Nongkrong dengan segelas kopi membuat suasana hati kita lebih tenang dengan teman setongkrongan ditambah sebatang rokok Sampoerna, kemudian membicarakan hal hal tak penting sampai yang penting sehingga lupa tak ada yang akan dibahas lagi ,itulah bagian dari pada nongkrong.

Nongkrong saat ini di Indonesia sudah bagian dari sebuah tren dari jaman dulu, namun jaman sekarang lebih astetic dan juga lebih hits, mengapa Demikian?karna nongkrong pada zaman ini sudah berbeda dengan pada jaman dulu, Perbedaan nya sangat lah mencolok di jaman 90an sampai tahun 2000an itu masih tidak ada namanya gadget atau yang dikenal hp pintar, nongkrong saat ini kadang terlalu membosankan karna rata rata teman nongkrong kita lebih fokus ke gadget nya dari pada ke tongkrongan nya yang membuat suasana tidak menyenangkan dan boring.

Kalok nongkrong pada zaman dulu itu lebih fokus pada  menceritakan masa masa kecil kita atau hal hal bodoh yang kita pernah lakukan yang membuat kita malu saat teman satu tongkrongan kita ingat dengan momen tersebut, tak hanya itu dalam satu tongkrongan itu sering kali teman kita ada yang menjadi sasaran sebagai bahan bulliyan ada pula yang menjadi pembantu alias disuruh suruh dan ada juga yang menjadi badut dalam arti membuat teman tongkrongan tertawa dengan tingkah kekonyolan nya atau  dengan komedi receh nya.

Kemanfaatan dari teman nongkrong kita itu banyak faidahnya, misal saling bertukar pendapat dengan teman , membantu teman kita yang mengalami keterpurukan dan membantu teman kita dengan mencoba menghiburnya walaupun mengalami kesusahan dari keluarga nya ataupun masalah lain yang dimilikinya. 

Dalam tongkrongan biasanya ada juga permainan semacam bermain catur ,dom ,dan karambol dalam ketiga permainan itu sering kali menjadi pokok permainan dalam suatu tongkrongan. Dan parah nya lagi jika dalam tongkrongan sudah bermain dari ketiga permainan itu ,maka akan ada pertaruhan jika pemain yang kalah maka akan di kerjain dengan macam macam alat seperti jepitan pakaian dan tak lupa juga bedak bayi, yang menimbulkan kelucuan bagi si pemenang dan teman satu tongkrongan nya.

Kemudian Tempat-tempat yang sering dijadikan tempat tongkrongan oleh beberapa orang maupun anak muda itu berbeda-beda namun apa yang saya sering lihat di lapangan itu kebanyakan tempat tempat seperti warung kopi dan gerdu gerdu di pos kamling dan juga biasanya tempat tongkrongan biasanya tidak selalu tetap melainkan kadang berpindah-pindah tempat untuk menambahkan teman teman sehingga tongkrongan nya terlihat ramai.

Ada beberapa pendapat tentang tongkrongan diantaranya, Dari sudut pandang bagi anak mahasiswa, tongkrongan itu adalah sebuah ruang diskusi untuk memperbanyak ilmu dari teman kita ataupun bertukar pendapat dengan teman kita yang nantinya bisa dijadikan pembahasan yang lebih panjang. 

Sedangkan pandangan dari anak tongkrongan yang sudah berkeluarga, yaitu nongkrong adalah adanya kepentingan untuk menyelesaikan masalah dengan meminta bantuan kepada teman satu tongkrongan kita. Sementara menurut saya sendiri tongkrongan itu, perkumpulan orang-orang muda ataupun tua yang mempunyai tujuan hanya bersenang-senang dan canda gurau.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun