Asistensi Mengajar (AM) merupakan bentuk pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa secara kolaboratif di bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing lapangan di satuan pendidikan formal. Asistensi Mengajar ini merupakan salah satu program MBKM Universitas Negeri Malang yang dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan dengan konversi sebanyak 20 SKS. Terdapat banyak sekolah yang menjadi mitra dari UM dalam kegiatan Asistensi Mengajar ini, salah satunya adalah SMK Negeri 11 Malang.
      SMKN 11 Malang merupakan Sekolah Menengah Kejuruan di Kota  Malang dengan akreditasi A yang terletak di Jl. Pelabuhan Bakahuni No.1, Bakalankrajan, Kec. Sukun, Kota Malang. UM menugaskan 17 mahasiswa untuk melaksanakan Asistensi Mengajar di sekolah tersebut dengan rincian 6 mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika, 6 mahasiswa Pendidikan Teknik dan Bangunan dan tentunya dari jurusan saya yaitu 5 orang mahasiswa Pendidikan Sejarah.
      Seluruh mahasiswa AM dibimbing oleh guru pamong sesuai prodi masing-masing, setiap guru pamong membimbing 3-4 orang mahasiswa. Guru pamong untuk mata pelajaran Sejarah adalah Ibu Nikmah dan ibu Ulfa. Setiap mahasiswa Sejarah, diberi amanah untuk mengajar di dua kelas dengan setiap kelas memiliki 1 pertemuan setiap minggunya. Contohnya, saya mengajar di dua kelas yaitu X RPL 2 dan X DKV 2 pada hari Rabu jam ke-1 sampai jam ke-2 dan di hari yang sama pada jam ke-9 sampai jam ke-10. Pelakasanaan Asistensi mengajar dimulai pada tanggal 6 Februari 2023 dan diakhiri pada tanggal 23 Juni 2023.
      Penulis pertama kali masuk kelas ditemani oleh guru pamong dan teman sejawat pada tanggal 8 Februari 2023 dengan agenda berkenalan bersama para peserta didik kelas X RPL 2 dan X DKV 2 dan melanjutkan materi sebelumnya. Beberapa materi yang diajarkan oleh penulis kepada para peserta didik di antaranya: Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, Teori Masuknya Agama Islam di Nusantara, dan Kerajaan Islam di Nusantara. Selama kegiatan belajar mengajar, kami para mahasiswa sejarah menggunakan model pembelajaran "Project Based Learning" dan "Problem Based Learning", metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan didukung oleh media pembelajaran seperti power point, video pembelajaran dan G-form sebagai alat evaluasi.
      "Project Based Learning" atau kegiatan pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang paling sering digunakan oleh para mahasiswa AM sejarah di SMK Negeri 11 Malang. Alasan kami menggunakan model pembelajaran tersebut adalah karena siswa kurang aktif dan inisiatif selama kegiatan belajar mengajar. Selain itu, pembelajaran yang terlalu fokus pada guru membuat siswa menjadi cepat bosan dan kurang tertarik untuk mendengarkan sehingga kegiatan pembelajaran tidak berjalan sebagaimana mestinya. kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat menjadi salah satu alternatif karena dengan begitu kegiatan pembelajaran akan berfokus pada siswa dan mereka bisa lebih bebas mengekplore diri mereka lebih jauh lagi.
      Tugas proyek yang diberikan adalah membuat poster yang menarik untuk materi Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara secara individu ataupun berkelompok. Setelah itu, setiap kelompok mempresentasikan hasilnya kedepan kelas yang dilanjutkan dengan tanya jawab atau diskusi. Hal terakhir adalah penulis sebagai pengajar kembali memperjelas materi yang telah dipresentasikan sekaligus meminta siswa untuk melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tugas proyek lain yang pernah diberikan kepada para peserta didik adalah membuat makalah sederhana atau paper dengan materi Kerajaan Islam di Nusantara secara berkelompok. Sistematika yang digunakan sama seperti pada saat tugas proyek membuat poster.
      Banyak sekali pengalam menarik yang penulis dan teman sejawat dapatkan selama mengikuti kegiatan Asistensi Mengajar. Salah satunya adalah penulis jadi tahu apa yang perlu diperbaiki ke depan sebelum nantinya benar-benar menjadi guru di suatu institusi pendidikan.
     Â
     Â
Â