Evaluasi Konten dan Akurasi E-Learning di SMA Xaverius 1 Palembang
E-learning telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama selama pandemi COVID-19, ketika institusi pendidikan di seluruh dunia dipaksa untuk beralih ke mode pembelajaran daring. Di Indonesia, SMA Xaverius 1 Palembang adalah salah satu contoh sekolah yang mengadopsi e-learning sebagai solusi untuk mempertahankan kegiatan belajar mengajar selama masa pandemi. Penelitian yang dilakukan oleh Julian Putra, Dwi Rosa Indah, dan Afriyan Firdaus, yang dipublikasikan dalam Jurnal SISFOKOM (2023) , mengevaluasi kepuasan pengguna terhadap platform e-learning yang digunakan oleh sekolah tersebut dengan menggunakan metode End User Computing Satisfaction (EUCS). Metode ini mengukur kepuasan pengguna berdasarkan lima aspek utama: konten, akurasi, format, ketepatan waktu, dan kemudahan penggunaan.
Pentingnya evaluasi ini tidak bisa diremehkan, mengingat bahwa e-learning telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan modern. Pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi penyelamat pendidikan, tetapi juga menyoroti tantangan dan hambatan yang harus diatasi untuk memastikan bahwa pembelajaran daring tidak hanya menjadi alternatif darurat, tetapi juga solusi jangka panjang yang efektif. Penelitian ini berfokus pada pengalaman pengguna, termasuk guru dan siswa, untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut. Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang sejauh mana platform e-learning di SMA Xaverius 1 Palembang telah memenuhi ekspektasi penggunanya dan di mana saja masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki.
***
Penelitian yang dilakukan oleh Julian Putra et al. (2023), menggunakan metode End User Computing Satisfaction (EUCS)Â untuk mengevaluasi kepuasan pengguna terhadap platform e-learning di SMA Xaverius 1 Palembang. Metode EUCS mengukur lima aspek utama dari sistem e-learning: konten, akurasi, format, ketepatan waktu, dan kemudahan penggunaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, e-learning di SMA Xaverius 1 Palembang mendapatkan tingkat kepuasan yang memadai, namun masih terdapat beberapa area yang perlu diperbaiki.
Aspek konten mendapatkan skor kepuasan tertinggi, yaitu 73,1%. Hal ini menunjukkan bahwa materi dan informasi yang disediakan oleh platform e-learning dianggap relevan dan bermanfaat oleh pengguna. Konten yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan pengguna adalah kunci utama dalam memastikan bahwa proses pembelajaran daring berjalan dengan efektif. Selain itu, aspek akurasi juga mendapatkan skor 70%, menandakan bahwa sistem dapat menyajikan data dan informasi dengan tingkat ketepatan yang baik, meskipun masih ada ruang untuk perbaikan.
Namun, tantangan utama muncul pada aspek error sistem dan frekuensi masalah teknis. Dengan skor kepuasan sebesar 51,7% pada aspek akurasi terkait dengan error, penelitian ini menyoroti bahwa pengguna sering mengalami kendala seperti ketidakmampuan mengakses fitur tertentu atau masalah dengan akun mereka. Masalah ini dapat mengganggu proses belajar mengajar dan mengurangi efektivitas e-learning. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan stabilitas sistem agar dapat mengurangi frekuensi error dan meningkatkan kepuasan pengguna.
Aspek format dan ketepatan waktu masing-masing mendapatkan skor 68,5%. Pengguna melaporkan bahwa tampilan dan desain platform e-learning, meskipun memadai, masih perlu penyesuaian untuk memastikan konsistensi di berbagai perangkat dan meningkatkan keterbacaan serta daya tarik visual. Selain itu, fitur notifikasi dan real-time support juga dianggap penting untuk meningkatkan kepuasan pengguna. Pengguna mengharapkan adanya fitur yang lebih responsif dan dapat memberikan informasi serta bantuan secara cepat dan efektif.
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun e-learning di SMA Xaverius 1 Palembang sudah memenuhi banyak kebutuhan pengguna, masih ada beberapa aspek kritis yang memerlukan perbaikan. Hal ini mencakup peningkatan stabilitas sistem, perbaikan fitur-fitur yang ada, dan penyesuaian tampilan untuk memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
***
Penelitian oleh Julian Putra et al. (2023), menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan terhadap platform e-learning, terutama saat pendidikan semakin mengandalkan teknologi digital. Meskipun e-learning di SMA Xaverius 1 Palembang menunjukkan tingkat kepuasan pengguna yang baik, dengan nilai 73,1% untuk konten dan 70% untuk akurasi, terdapat tantangan seperti frekuensi error dan kurangnya konsistensi tampilan. Keberhasilan jangka panjang bergantung pada respons cepat terhadap masukan pengguna dan perbaikan sistem untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Langkah-langkah perbaikan, termasuk peningkatan stabilitas, pengembangan fitur baru, dan penyesuaian tampilan, dapat meningkatkan kepuasan pengguna dan memastikan efektivitas e-learning. Adaptasi teknologi dalam pendidikan harus diimbangi dengan evaluasi dan penyesuaian berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan semua pihak terkait.