Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mahapati, Sengkuni Majapahit yang Tewas Dicabik-cabik seperti Celeng

12 Juli 2019   16:32 Diperbarui: 29 Juni 2021   23:17 2636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahapati, Sengkuni Majapahit yang Tewas Dicabik-cabik seperti Celeng (https://www.indiaforums.com)

Namun sebelum menghadap raja, Lembu Sora yang diikuti Gajah Biru dan Juru Demung itu dibunuh beramai-ramai oleh pasukan pengawal raja di depan Istana.

Dengan tewasnya Lembu Sora, maka cita-cita Mahapati untuk menjadi patih di Majapahit tinggal selangkah lagi, yakni menyingkirkan Mpu Nambi.

Sepeninggal Dyah Wijaya, Jayanagara naik tahta sebagai raja Majapahit. Semasa pemerintahan Jayanagara inilah, Mahapati melihat peluang untuk menyingkirkan Mpu Nambi dari kedudukannya sebagai patih. Sewaktu Mpu Nambi tengah berada di Lumajang karena Pranaraja ayahnya baru saja meninggal, Mahapati melapor kepada raja.

Kepada Jayanagara, Mahapati menyatakan bahwa Mpu Nambi yang lama tidak kembali ke kotaraja Majapahit karena tengah menyusun kekuatan untuk melakukan pemberontakan.

Dari laporan Mahapati itulah, Jayanagara memutuskan untuk menangkap dan membunuh Mpu Nambi yang mendapat dukungan Arya Wiraraja dan Ra Semi. Sepeninggal Mpu Nambi, Mahapati diangkat oleh Jayanagara sebagai patih di Majapahit.

Baca juga : Polemik Mahapatih Gajah Mada terkait dengan Provinsi Jawa Barat dan Pengusulan sebagai Pahlawan Nasional

Sebagaimana Sengkuni (patih Hastinapura), Mahapati yang mendapat kekududukan patih Majapahit dari Jayanagara sesudah menyingkirkan Ranggalawe, Lembu Sora, dan Mpu Nambi dengan cara memfitnah berakhir dengan tragis.

Sesudah terbongkar kejahatannya, Mahapati dilengserkan secara paksa dari kedudukannya sebagai patih, serta mendapat hukuman mati dengan cara cineleng-celeng (dicabik-cabik sepecrti celeng) tubuhnya oleh Bekel Jaka Mada (Gajah Mada). Sepeninggal Mahapati, Jayanagara mengangkat Arya Tadah sebagai patih Majapahit. [Sri Wintala Achmad]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun