Ratu kedua dan sekaligus terakhir dari Kerajaan Majapahit adalah Sri Suhita (Bhatara Parameswara). Semasa menjadi raja Majapahit, Sri Suhita menikah dengan Bhra Hyang Parameswara Ratnapangkaja. Namun dari pernikahan itu, Sri Suhita tidak dikaruniai seorang putra. Akibatnya, tahta Majapahit diduduki oleh adik tirinya yakni Dyah Kertawijaya.
Sebagaimana Sri Suhita, Retna Kencana (Ratu Kalinyamat) yang merupakan penguasa wanita di Jepara tersebut tidak memiliki putra sesudah menikah dengan Pangeran Kalinyamat. Akibatnya, kekuasaan Jepara yang menjadi wilayah bawahan Kesultanan Pajang tidak dikuasai oleh keturunan Retna Kencana.
Ratu-Ratu di Tlatah Sunda
DARI Jawa beralih ke tlatah Sunda. Semula di wilayah Sunda terdapat kerajaan tertua yakni Salakanagara. Kerajaan tersebut pernah diperintah oleh seorang ratu bernama Mahisa Suramardini Warmandewi.Â
Semasa menjadi raja, Suramardini menikah dengan Dewawarman V (Darmasatyajaya alias Senapati Sarjawala). Pernikahannya dengan Dewawarman V, Suramardini memiliki putra bernama Dewawarman VI (Ganayanadewa Linggabumi).
Ratu Salakanagara kedua adalah Sphatikarnawa Warmandewi. Putri dari Dewawarman VII (Prabu Bima Digwijaya Satyaganapati) dan Sri Gandari Langkaradewi) menikah dengan Dewawarman VIII alias Prabu Darmawirya Dewawarman. Perkawinannya dengan Dewawarman VIII, Sphatikarnawa Warmandewi memiliki putra: Dewi Minawati, Aswawarman, dan Dewi Indari.
Selain Salakanagara, di wilayah Sunda terdapat kerajaan bernama Sumedanglarang. Kerajaan tersebut pernah dikuasai oleh dua ratu pada tahun yang berbeda. Mereka adalah Nyi Mas Ratu Patukan dan Nyi Mas Ratu Inten Dewata.Â
Dalam kisah cintanya, Nyi Mas Ratu Patuakan menikah dengan Sunan Corenda. Perkawinannya dengan Sunan Corenda, Nyi Mas Ratu Patuakan memiliki seorang putri bernama Nyi Mas Ratu Inten Dewata yang dikenal dengan nama Ratu Pucuk Umun.
Paska pemerintahan Nyi Mas Ratu Patuakan, Nyi Mas Ratu Inten Dewata menjadi ratu di Sumedanglarang. Ketika menjabat sebagai pemimpin, Nyi Mas Ratu Inten Dewata didampingi suaminya yakni Pangeran Kusumahdinata, putra Pangeran Pamalekaran alias Adipati Terung. Namun terdapat sumber yang menyebutkan bahwa Nyi Mas Ratu Inten Dewata menikah dengan Pangeran Santri atau Ki Gedeng Sumedang (cucu Syekh Maulana Abdurahman atau Sunan Panjunan).
Pernikahannya dengan Pangeran Santri, Nyi Mas Ratu Inten Dewa memiliki enam orang putra, yakni: Pangeran Angkawijaya (Prabu Geusan Ulun), Kiai Rangga Haji, Kiai Demang Watang, Santowaan Wirakusumah, Santowaan Cikeruh, dan Santowaan Awiluar.
Ratu-Ratu di Wilayah SumateraÂ