Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berlebaran, dari Puncak Kleco hingga Pantai Glagah

14 Juni 2018   23:37 Diperbarui: 14 Juni 2018   23:49 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://makassar.tribunnews.com/2018/06/14/inilah-lafadz-takbiran-2018-yang-dikumandangkan-malam-ini-silakan-baca-dan-bagikan?page=2

http://makassar.tribunnews.com/2018/06/14/inilah-lafadz-takbiran-2018-yang-dikumandangkan-malam-ini-silakan-baca-dan-bagikan?page=2
http://makassar.tribunnews.com/2018/06/14/inilah-lafadz-takbiran-2018-yang-dikumandangkan-malam-ini-silakan-baca-dan-bagikan?page=2
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha besar, Allah Maha Besar, dan segala pujian bagi Allah."

Takbir yang berkumandang pada hari terakhir umat Islam menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan membahana seusai salat maghrib hingga ambang salat Idulfitri. Takbir yang mengekspresikan pujian umat Islam pada Allah. Tuhan Maha Besar yang layak mendapat segala pujian.

Pada malam takbiran, umat Islam berbahagia. Bukan lantaran mulai bebas makan dan minum pada siang hari, melainkan mereka berhasil berpuasa sebulan penuh. Berkat ketakwaan (keimanan), puasa mereka tidak tergoyahkan dengan rintangan, godaan, atau cobaan. Maka wajar, bila mereka kemudian mengekspresikan kebahagiaan itu dengan rasa syukur. Memuji kemahabesaran Allah.

Salat Idulfitri dan Lebaran 

Keesokan paginya, umat Islam berbondong-bondong ke masjid, tanah lapang, atau alun-alun. Selain membahanakan takbir, mereka menunaikan salat idulfitri dan menyimak khotbah dari seorang khatib.

https://idnews.co.id
https://idnews.co.id
Seusai salat Idulfitri, mereka bersalam-salaman untuk saling memaafkan. Inilah tanda awal dari Lebaran. Di mana menurut persepsi masyarakat Jawa yang direkam penyair Yanwi Mudrikah dalam sajak Lebaran mengandung makna lebar, lebur, luber, dan labur.  Berikut kutipan sajak Lebaran karya Yanwi:

Dok. Yanwi Mudrikah
Dok. Yanwi Mudrikah
Dari kutipan sajak di muka dapat disimpulkan bahwa Lebaran merupakan hari istimewa bagi umat Islam karena berhasil menuntaskan puasa (lebar). Pada hari itu, umat Islam saling melebur dosa dengan saling memaafkan (lebur), melimpahkan rezeki pada orang lain (luber), dan mengawali kehidupan baru dengan kebajikan seusai kembali fitri (labur). Dengan demikian, sempurnalah Lebaran.

Mengunjungi Tempat Wisata

Banyak aktivitas umat Islam yang dilakukan pada hari Lebaran. Sebagian mereka mendatangi keluarga jauh untuk berhalal bihalal. Sebagian lainnya mengunjungi beberapa tempat wisata yang dapat memberikan nuansa baru sesudah sebulan di rumah untuk beribadah puasa.

Banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi pada saat Lebaran. Bagi masyarakat Yogyakarta atau pemudik yang tengah tinggal di Kota Gudheg ini dapat mengunjungi beberapa tempat wisata unggulan, seperti: Kebon Binatang Gembiraloka, Kaliurang, Parangtritis, Candi Prambanan, Hutan Pinus Mangunan, atau Puncak Kleco.  Suatu tempat wisata yang terletak di Duwet, Purwoharjo, Samigaluh, Kulonprogo.

Dok. Agus Bakti Sejatiawan
Dok. Agus Bakti Sejatiawan
Salah satu tempat wisata unggulan di Kulon Progo adalah Bukit Kleco. Selain dapat merasakan udara sejuk pedesaan atau suasana perbukitan alami, pengunjung dapat menikmati sunrise, aliran sungai, atau gunung dari gardu pandang Puncak Kleco. Karenanya, Puncak Kleco sangat cocok bagi wisatawan yang datang dari kota besar yang dipadati gedung-gedung bertingkat dan terpolusi asap kendaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun