Dakwah dalam Islam bukan hanya sekadar penyampaian ajaran agama, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk membentuk karakter individu dan masyarakat yang baik. Filsafat dakwah menekankan pentingnya tujuan dan metode dalam penyebaran ajaran agama agar dapat memberikan dampak positif pada kepribadian dan moral.
Tujuan Dakwah
Filsafat dakwah dalam Islam memiliki tujuan utama yang lebih luas dari sekedar menyebarkan ajaran agama. Tujuan utamanya adalah membentuk karakter manusia yang mulia dan seimbang dalam segala kehidupan, antara lain:
a. Membangun Karakter Mulia: Dakwah bertujuan membangun karakter umat yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kebaikan.
b. Membangun Prinsip Fondasi Karakter: Â Nilai-nilai dasar Islam seperti kejujuran, kasih sayang, dan keadilan dijadikan sebagai prinsip utama untuk membangun karakter yang kokoh.
c. Dakwah sebagai Proses Pembentukan Budaya Kolektif: Dakwah berfungsi untuk membangun budaya kolektif yang mencerminkan nilai-nilai Islam, seperti keadilan dan toleransi.
d.Transformasi Sosial: Dakwah memainkan peran penting sebagai pendorong perubahan positif di masyarakat.
e. Keteladanan: Â Filsafat dakwah menekankan bahwa dakwah tidak hanya berupa nasihat verbal tetapi juga melalui tindakan nyata yang dapat dicontoh oleh masyarakat.
f. Peningkatan Kesadaran Diri: Dakwah bertujuan meningkatkan kesadaran diri umat, yang dianggap sebagai bentuk kematangan spiritual dan emosional.
g. Peran Keluarga: Filsafat dakwah menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai Islam sejak dini.
h. Pendekatan Emosional: Dakwah yang dilakukan dengan penuh kasih sayang dan empati akan mempermudah proses internalisasi nilai-nilai Islam