Globalisasi telah membawa dampak signifikan terhadap kehidupan manusia, termasuk dalam bidang dakwah. Di satu sisi, globalisasi membuka peluang baru untuk menyebarkan pesan-pesan Islam secara cepat dan luas melalui teknologi informasi dan komunikasi. Di sisi lain, globalisasi juga menghadirkan tantangan baru, seperti arus informasi yang beragam dan terkadang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, budaya global yang serba permisif dan individualistis, serta munculnya paham-paham sekuler dan liberal yang mengikis nilai-nilai keagamaan.
Tantangan Dakwah di Era Globalisasi
Berbagai tantangan dalam berdakwah di era globalisasi meliputi:
a. Perkembangan Teknologi Informasi: Internet dan media sosial telah mengubah cara informasi disampaikan dan diterima oleh masyarakat. Di satu sisi, kemajuan ini menjadi peluang bagi dakwah, namun di sisi lain, teknologi ini juga menghadirkan tantangan berupa arus informasi yang sulit dikontrol.
b. Pluralisme dan Relativisme Budaya: Globalisasi membawa dampak pada pluralisme budaya dan agama, menuntut dakwah Islam untuk berhadapan dengan tantangan dalam menyampaikan ajaran yang bersifat eksklusif, namun harus tetap menjaga toleransi terhadap perbedaan.
c. Individualisme dan Sekularisme: Masyarakat modern cenderung lebih fokus pada pencapaian pribadi dan kebebasan individual daripada keterikatan pada norma-norma agama dan komunitas.
d. Krisis Identitas dan Pemikiran Radikal: Globalisasi juga berperan dalam terjadinya krisis identitas di kalangan umat Islam, terkadang memicu munculnya pemikiran radikal sebagai bentuk perlawanan terhadap globalisasi.
e. Â Materialisme dan Hedonisme: Gaya hidup modern yang ditandai dengan materialisme dan hedonisme juga menjadi tantangan besar bagi dakwah Islam.
Strategi Dakwah yang Sesuai dengan Konteks Global
Adapun Strategi Dakwah yang Dapat di Gunakan di Era globalisasi Dengan Cara Berikut Ini:
a. Pemanfaatan Media Sosial: Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan YouTube telah menjadi sarana efektif untuk berdakwah.
b. Pendekatan Kultural: Strategi dakwah yang efektif harus memperhatikan aspek kultural dari masyarakat target, mengintegrasikan kearifan lokal dan tradisi ke dalam pesan dakwah.