Kita pasti pernah mendengar dua kata yaitu Cabe Cabean, ya, cabe cabean inilah istilah yang digunakan dikalangan Remaja dan anak-anak muda kita baik di Ibukota Negara maupun di Kota-kota besar lainnya, Kali ini kita coba membahasnya yang di Jakarta. Bagai warna Jakarta jika anda melintas di jalan Raya seperti di Jalan Raya Bogor, Jalan Raya Banjir kanal timur, dikawasan Puri Mall Jakarta Barat dimana disitu jika malam diadakan balap Liar.
Sedangkan sebutan Cabe Cabean ini adalah wanita remaja kisaran usia belasan tahun yg keluar malam bahkan ada yang mengatakan cuma sekedar keluar rumah karena jenuh di rumah. Fenomena inilah yang menjadi perhatian penulis nampak jelas bahwa telah terjadi ketidak seimbangan didalam Rumah tangga atau keluarga. Dimana peran orang tua dan peran anak berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya komunikasi yang diciptakan ditengah keluarga.
Kondisi seperti tidak adanya keharmonisan kedua orang tua, orang tua yang bercerai, anak yang melawan dengan orang tua, serta status ekonomi keluarga yang juga ikut menciptakan kondisi si anak khususnya wanita menjadi terombang ambing sikap dan pikirannya atas kondisi keluarga semacam itu, Pelariannya adalah jarang di rumah, selalu keluar rumah di malam hari untuk mencari teman bicara atau teman bermain, pintu inilah yang membuat wanita remaja belasan tahun terjerumus kepada sebutan cabe cabean.
Sekarang kita mencoba menarik persoalan ini menjadi persoalan yang sudah waktunya menjadi perhatian baik pemerintah maupun pihak keamanan. Penulis mendengar Pihak Polda Metro Jala sudah merencankan untuk melakukan razia kepada Cabe cabean ini yang beroperasinya di malam hari hingga pagi hari. Persoalannya tidak berhenti disitu saja, setelah mereka terjaring apa pembinaan yang akan diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, setelah dilakukan pembinaan kemudian  dikembalikan kepada keluarganya, siapa yang mengawasi mereka?...
Organisasi kepemudaan, perlu di hidupkan kembali lagi untuk memutus rantai cabe cabean ini agar tidak terus berkembang. Kondisi Pemerintah kita saat yang sedang sibuk mempersiapkan Pemilu legislatif 2014 waktunya habis tercurah untuk itu mereka lupa akan permasalah daerahnya jadi peran Masyarakat dan para orang tua harus sama-sama memberikan perhatian khusus kepada keluarga.
Faktor agama yang sudah semakin rapuh berdiri ditengah keluarga yang anak-anak wanitanya terjerumus cabe cabean ini, kondisi dan hasil interview remaja cabe cabean ini sudah di jadikan komoditi judi taro taroan bagi pembalap motor malam liar di seputaran Jakarta.
Akhirnya penulis hanya ingin mengingatkan orang tua bahwa anak-anak itu adalah titipan Allah, pasti akan kita pertanggungjawabkan kepada NYA atas titipan yang telah diberikan kepada kita. Marilah terus kita jalin dan tumbuhkan komunikasi yang baik antar Orang tua dan anak, mendengar dan berpendapat diperlukan oleh sebuah keluarga untuk mendapatkan jalan keluar dari persoalan-persoalan yang ada di tengah keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H