Walaupun dinilai telah melakukan pelanggaran, namun China tetap berdalih tidak ada pelanggaran hokum internasional di perairan Natuna. Pemerintah China juga mengklaim Laut Natuna sebagai bagian dari Nine Dash Line atau Sembilan Garis Putus-putus. Namun setelah perundingan panjang dilakukan, akhirnya China mundur dan menarik semua kapalnya yang berada di sekitar Laut Natuna.
Beberapa contoh Peristiwa diatas memang menjadi trending topik di media massa pada akhir -- akhir ini. Hampir semua media massa memberitakan peristiwa tersebut. Namun media massa terlalu terfokus pada berita terkait Perang Dunia Ke-3 yang akan terjadi. Padahal dibalik semua itu terdapat suatu peristiwa yang juga sama menyedihkannya atau mungkin jauh lebih menyedihkan dan membutuhkan simpati. Peristiwa tersebut yaitu kebakaran hutan yang melanda Australia.
Kebakaran hutan kali ini dianggap sebagai kebakaran hutan terparah yang pernah terjadi di Australia. Sejak Desember 2019, Pemerintah New South Wales mendeklarasikan keadaan darurat setelah suhu yang memecahkan rekor dan kekeringan terpanjang yang memperburuk kebakaran hutan. Titik api tersebar di tiap negara bagian, namun New South Wales adalah negara bagian terparah. Bukan hanya kemarau, petir juga menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan disana.
Juga beberapa orang tertangkap menyalakan api di hutan. Perkiraan total kerusakan di Australia yaitu 7,3 miliar hektar lahan terbakar, 28 orang meninggal, dan 1 miliar hewan mati. Populasi koala juga terancam punah karena ekosistemnya yang hilang. Banyak pihak yang telah membantu untuk meredakan kobaran api di Australia. Juga banyak pihak yang memberikan bantuan dana yang tidak kecil jumlahnya untuk membantu mempercepat perbaikan kondisi di Australia.
Begitu banyak dampak yang ditimbulkan dari bencana alam. Kita sebagai manusia seharusnya bisa melakukan hal yang baik terhadap alam. Alam telah memberikan semua yang kita butuhkan dan yang terbaik untuk kita. Sudah sepantasnya kita juga membalas kebaikan alam dimulai dari menjaga kebersihan lingkungan. Tanamkan sejak dini pola hidup bersih dan sehat. Karena kalua bukan kita, mau siapa lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H