Mohon tunggu...
Achmad Fauzi Hasyim
Achmad Fauzi Hasyim Mohon Tunggu... -

Biographical Info tidak boleh kosong, jadi saya terpaksa ketik apa aja disini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kompasiana sebagai Jembatan Refleksi

11 Maret 2015   21:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:48 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1426082565181410535

Semua dimulai pada masa 4000 tahun sebelum masehi. Sejarawan memprediksi bahwa Sumeria disekitar lembah Mesopotamia, dan  masa Mesir kuno adalah peradaban pertama yang menggunakan lambang-lambang oral (huruf) bermula. Itu pastinya sangat mempengaruhi sistem komunikasi manusia juga percepatan berkembangnya budaya. Dengan berkembangnya bahasa tulisan ini, membuat mitos dan pengetahuan mulai meluas antar generasi lebih otentik dan efektif.


Ilmu filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan yang dipelajari secara kesejarahan juga tak lepas dari peran penting hasil tulisan para filsuf sebagai informasi dan bukti yang paling mudah dipelajari. Kekuatan tulisan memang tidak diragukan lagi sebagai penyalur pemaknaan sesuatu.

Dipertemuan pertama mata kuliah "Psikologi Kepribadian", saya justru berfokus pada sisi lain tentang diberlakukannya wajib menulis yang disimbolkan dalam kesepakatan bahwa penulisan akan dibebankan nilai 65%  dari 100% aspek penilaian. Bpk Taufik, dosen psikologi kepribadian Universitas Psikologi UNMER Malang, sudah membuat langkah yang amat baik untuk kami selaku mahasiswa. Tulisan seperti ini akan meningkatkan ataupun merangsang kami para mahasiswa untuk menyentuh rana tulis menulis sebagai tanduk sebuah kebudayaan. Mengingat kita masyarakat Indonesia banyak mengandalkan informasi secara verbal untuk dijadikan bukti sejarah suatu masa. Tak heran kita selalu menemukan kebohongan sejarah ataupun sejarah yang belum terungkap.

Pun yang paling penting adalah gerakan ini jika terus diberlakukan akan menjadi sebuah ajang refleksi di setiap minggunya bagi para mahasiswa. Dengan refleksi seperti ini kita akan merasakan sebuah pola belajar yang lebih menarik. Walaupun ini bukan sesuatu yang baru, namun pola seperti ini bisa mencakup dan mengefektifkan 3 jenis belajar yaitu visual, auditori, ataupun kinestetik (DePetter dan Hearchi 2003).

Saya senang berada disini. Bapak hebat dan saya terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun