Sejauh yang dicapai oleh akal manusia tidaklah mampu menghakekatkan tentang roh. Roh itu urusan Tuhan dan jangan dipertanyakan, kecuali bentuk-bentuk yang berkaitan dengan roh, seperti hidup dapat bergerak, merasakan sakit, dan lain-lain akan tetapi kalau menjelaskan secara inti tidak mampu. Kita hanya berjalan ke sana secara filosofis yang nantinya memperoleh pengetahuan tentang roh, namun yang paling hakekatnya hanya dalam Kekuasaan Tuhan.Â
Misal, sulitnya kita mendefinisikan dimana letak titik arah timur, ini tidak bisa, tapi kalau membahas ke arah sana bahwa arah timur itu disitu; sampai disini otak manusia mampu merangkai dengan berbagai argumen secara ilmiah, bersifat filsafat, bersifat argamis, bersifat spiritual, aliran kepercayaan, bahwa itulah arah timur.
Demikian juga mengenai roh. Dicoba memaparkan berbagai argumen tadi dari zaman dahulu, kalangan filosof, kalangan agama, kepercayaan atau yang bersifat spiritualisme. Abu Bakar r.a pun nenti menyumbangkan pemikirannya. Socrates, Aristoteles, Descrates, dan lain-lain.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H