Kurang lebih satu pekan lagi umat Islam seluruh dunia merayakan hari raya Idul Fitri. Terkhusus di Indonesia, setiap daerah pasti mempunyai tradisi masing-masing yang dilakukan setiap tahunnya. Seperti nyadran, sedekah bumi dan mepegan.
Di daerah saya sendiri, Kab. Karanganyar, ada satu tradisi unik yakni saling memberi bingkisan. Hal ini lazim dilakukan antar keluarga. Terlebih antara adik kepada kakak. Antara anak kepada orang tua, paman, ataupun pakde.
Pokoknya yang wajib memberikan bingkisan ialah anggota keluarga yang posisinya berada di bawah anggota keluarga yang lain secara struktural. Tapi bukan berarti ini sebagai pembedaan strata atau kasta, hanya lebih ke nilai adab dari yang muda ke yang lebih tua sahaja.
Biasanya isi dari setiap bingkisan tidak jauh berbeda. Gula, teh, roti pasti wajib ada. Lebih-lebih kadang ada yang menambahkan kopi dan ikan bandeng sebagai pelengkap, tapi itu jarang-jarang.
Orang tua saya sendiri, karena yang di tuakan dalam keluarga dan masyarakat juga mendapatkan cukup banyak bingkisan. Dan itu menjadi hal yang lumrah saya lihat setiap tahunnya.
Tapi uniknya dari tradisi ini ialah ketika terjadi lingkaran yang terjadi kepada para pemberi bingkisan. Jadi jika saya memberi anda bingkisan, dan anda juga memberi dia bingkisan kemudian tak disangka dia juga memberi bingkisan kepada saya. Pasti jika mereka bertiga mengetahui itu akan tertawa sendiri hehe.
Itu tradisi di daerahku menjelang lebaran. Apa tradisi di daerahmu? Tulis di kolom komentar ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H