Fakta ini menarik untuk Indonesia mengkapitalisasi-nya, karena bisa menjadi peluang di bidang pariwisata melalui budaya musik ini. Kedepannya, pak duta besar mengatakan Indonesia akan menginisiasi sebuah Festival Budaya Melanesia khususnya di bidang musik. Tempat berlangsungnya bisa bergantian nantinya.
3. Ekonomi
Karena jumlah penduduk di kawasan Negara Pasifik hanya sekitar 10 juta, Indonesia akan menempatkan negara di Pasifik sebagai lahan investasi. Dalam artian pengusaha-pengusaha besar dari Indonesia dapat menanam modal disana, seperti membangun pabrik pembuatan bahan baku dari hasil alam disana yang kemudian nantinya akan dipasarkan di Indonesia ujar pak Dubes.
Selain itu, sampai saat ini kawasan pasifik menjadi destinasi wisata dari penjuru dunia karena keindahan alamnya. Seperti di Hawaii, Fiji dan Solomon Island. Tentu ini bisa menjadi jalan kita untuk mempromosikan juga keindahan alam Indonesia bagian Timur.Â
Kata pak Dubes, turis-turis itu seringnya berangkat dari Sydney atau Auckland ke Kawasan Pasifik menggunakan kapal pesiar.
Jika diukur jarak dari Sydney ke Pasifik dengan Sydney ke Indonesia Timur itu tidak jauh berbeda. Maka kita bisa promosikan Raja Ampat, Labuan Bajo, dan tempat pariwisata lainnya yang berada di Indonesia Timur. Itu yang akan memberikan kepada kita nilai ekonomi dari bidang pariwisata.
4. Politik
Seperti yang kita ketahui bersama, hubungan Indonesia dengan beberapa Negara di Kawasan Pasifik tidak terlalu baik. Dikarenakan isu-isu yang berkembang terkait Papua yang ingin memerdekakan diri. Karena mereka menganggap bahwa Papua berbeda dengan Indonesia secara keseluruhan.
Walaupun secara kekuatan seperti jumlah penduduk dan lainnya Indonesia berada diatas Negara-Negara Pasifik, jangan lupa bahwa mereka juga merupakan anggota dari PBB. Yang berarti masing-masing dari mereka juga mempunyai satu suara.
Hal ini yang menjadikan Indonesia wajib bersahabat dengan mereka untuk mempunyai posisi yang lebih kuat di dunia Internasional. Untuk bersahabat dengan mereka tentunya akan sulit dengan menggunakan pendekatan-pendekatan politik dikarenakan faktor sejarah tersebut. Namun Indonesia akan lebih ke pendekatan-pendekatan seperti yang telah tertulis di tiga poin pertama.
Pada akhirnya, sampai kapanpun Indonesia akan selalu menjadi negara yang moderat. Artinya membuka diri terhadap semua bentuk kerjasama dengan negara lain. Selama itu dapat menciptakan iklim perdamaian dan persahabatan serta sama-sama diuntungkan. Dan jangan lupa Indonesia bukanlah negara yang lemah dan kecil. Maka Indonesia harus eksis dalam perkecimpungan dunia Internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H