Berdasarkan data dari BNPB, belakangan ini telah terjadi banyak bencana alam, salah satunya adalah gempa bumi. Pada tahun 2022, sebanyak 28 gempa bumi mengguncang berbagai daerah di Indonesia. Tidak sedikit pula kerugian dan kerusakan yang diakibatkan, seperti korban meninggal dunia, mengungsi, luka-luka, serta hilang. Ditambah lagi sekitar 1.241 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan.Â
SMP Negeri 1 Depok merupakan salah satu sekolah percontohan yang ada di Depok dari segi pendidikan. SMPN 1 Depok menyadari bahwa fasilitas dan kompetensi warga sekolah terkait kegiatan tanggap darurat yang ada di sekolah belum lengkap. Hal ini dibuktikan dari ketiadaan rambu kegawatdaruratan seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), muster point, dan jalur evakuasi.Â
Menyadari hal tersebut Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM UI) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) yang dilakukan dalam bentuk Pengalaman Belajar Lapangan (PBL). Kegiatan ini dilakukan oleh sembilan orang  mahasiswa jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) FKM UI yang tergabung di dalam satu tim di bawah bimbingan Mila Tejamaya, S.Si., MOHS., PhD. selama empat minggu, mulai dari 3 Mei sampai dengan 31 Mei 2023. Selain itu, mahasiswa juga berkoordinasi dengan ILUNI K3 UI dan tim Damkar Kota Depok dalam menyampaikan pesan pentingnya K3 untuk diterapkan di fasilitas pendidikan.Â
PBL diawali dengan melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan kondisi di SMP Negeri 1 Depok. Setelah melakukan tindakan identifikasi bahaya, tim mahasiswa jurusan K3 FKM UI melakukan pengelompokan jenis bahaya dan tingkat risiko yang dapat terjadi pada bahaya tersebut. Berdasarkan hasil kajian tersebut, masalah utama yang ditemukan adalah sekolah belum memiliki manajemen tanggap darurat.
Setelah itu tim mahasiswa jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM UI mendiskusikan mengenai setiap permasalahan yang ada dan solusi yang ada dengan pembimbing dari jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM UI. Setelah menemukan semua solusi dan membentuknya menjadi program kegiatan tim pun membawa dan menyampaikan program kegiatan yang ada kepada pihak sekolah untuk dikoordinasikan dengan guru guru yang ada.Â
Kegiatan yang dilakukan meliputi sosialisasi dan intervensi terkait K3, pengelolaan bencana, dan penanggulangan kebakaran kepada perwakilan siswa-siswi SMP Negeri 1 Depok, penempelan rambu-rambu dan muster point. Mahasiswa, mewakili Departemen dan ILUNI K3 UI, juga menyerahkan barang bantuan yang meliputi kotak P3K, safety shoes, APAR, tempat sampah, dan lain-lain. Kegiatan tersebut mendapat antusias dan respon positif dari para guru dan siswa SMP Negeri 1 Depok.Â
Melalui kegiatan yang telah terlaksana, diharapkan masyarakat akan semakin membuka mata mengenai pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan, baik pada lingkungan rumah, sekolah, maupun lingkungan sosial. Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu menyukseskan aspek ini, seperti pelatihan penggunaan APAR, sosialisasi cuci tangan, dan berbagai kegiatan lainnya. Selain itu  pemerintah diharapkan untuk dapat bekerjasama dengan pihak-pihak tertentu dalam memberikan pelatihan mengenai bahaya kebakaran dan juga pengisian alat pemadam kebakaran (APAR). Sebagai tambahan, diperlukan pula kerjasama dengan pihak puskesmas maupun dinas kesehatan untuk membantu melakukan penyuluhan bagi warga SMPN 1 Depok.Â
Pihak sekolah juga diimbau untuk meningkatkan fasilitas serta sarana dan prasarana untuk menjaga serta meningkatkan derajat kesehatan dan keselamatan warga sekolah. Fasilitas ini contohnya adalah kotak P3K, sabun untuk cuci tangan, rambu-rambu serta poster untuk membantu meningkatkan kesadaran warga sekolah untuk hidup bersih dan sehat, serta program-program yang bertujuan mengajak siswa-siswi untuk selalu menjaga keselamatan dan kesehatan mereka.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI