Mohon tunggu...
Achmad T
Achmad T Mohon Tunggu... -

hehehe...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

"Meriang" Sambut New KPK

30 Agustus 2010   15:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:35 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_244386" align="alignright" width="298" caption="KPK/Admin (Agus Susanto)"][/caption] Angin badai untuk New KPK sudah mulai berhembus. Entah titipan siapa ?, dan entah untuk melindungi kepentingan apa ? Satu persatu anggota DPR-RI, seperti pawang ular mulai mengirimkan racun dan bisa lewat retorika-retorikanya, terkesan hendak melemahkan, bahkan mungkin mematikan masa depan New KPK, yang dimulai pun belum masa kerjanya. Minggu lalu, ketua partai Golkar Aburizal Bakrie yang mulai memainkan pesan politiknya bagi New KPK. (baca : http://politik.kompasiana.com/2010/08/29/ical-tikus-mulai-menggigit/), Hari ini giliran orang PDIP Gayus L mengeluarkan analisa yuridisnya. Belum lagi tuduhan Irgan Chairul Mahfidz dari PPP, yang memandang Busyro kurang tegas,  Bambang Emosional. Mungkin tidak akan ada sinis, jika yang berpesan agar KPK kedepan harus mampu menuntaskan kasus Century, dikeluar oleh PKS misalnya. Dan tentu saja tidak akan ada pro dan kontra jika penafsiran masa jabatan KPK kedepan dikeluarkan oleh seorang profesor hukum yang Integritasnya tak di pengaruhi oleh 'warna'. Yang paling ringan, tentu saja aneh jika penilaian kapasitas 2 orang calon pimpinan KPK yang sudah di akui publik terbaik ini, justru dinilai buruk oleh orang yang kebersihan partainya dari praktik korupsi saja, terbukti belum terjaga. Menyedihkan. Padahal esensi dari KPK itu sendiri, diketahui sudah sejak lama digembosi dan direcoki oleh pihak-pihak yang selama ini jelas terlihat meriang dengan kehadiran KPK. Regulasi-legurasi palsu yang memasung cita-cita awal di bentuknya KPK pun sudah berjubel. Entah seperti apa lagi nanti masa depan KPK, satu-satunya lembaga yang jadi tumpuan akhir kepercayaan rakyat, untuk memotong derasnya arus korupsi di tanah air ini. Pertanda apakah ini ? Sepertinya bangsa ini harus bersiap kembali, menyaksikan serial parodi baru di panggung politik, menambah panjang deretan sejarah kelam peneggakkan hukum dan pemberantasan korupsi di Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun