Hingga kini sector industry pergudangan juga masih menjadi salah satu sector yang tinggi tingkat pertumbuhannya hingga mencapai 21,27 persen.
Tetapi sekalipun bisnisnya meningkat, namun  masalah yang terjadi dalam bisnis pergudangan pun  tidak luput dari masalah yang hingga kini masih perlu menjadi perhatian para pelaku bisnis pergudangan di Indonesia. Â
Ada 5 hal yang perlu jadi pertimbangan khusus seperti :Â
(1) Masih sering terjadinya kondisi dimana selisih barang terjadi dalam manajemen pergudanganÂ
(2) Masih adanya pengelolaan barang atau pergudangan yang di lakukan secara manual. Padahal saat ini dengan adanya teknologi memungkinkan semua di lakukan dengan penggunaan teknologiÂ
(3) Masih di dapatinya kondisi kurang ketelitian antara proses penerimaan dan pengiriman barang dari dan keluar Gudang. Ini yang sering terjadi pada akhirnya selisih jumlah barang yang ada di dalam GudangÂ
(4) Terjadinya kondisi yang kurang produktif. Dimana masalah pengelolaan system pergudangan yang masih belum tertata dengan baik dan benarÂ
(5) Dan masalah lain yang tidak kalah pentingnya adalah masalah sering tercampurnya produk yang sudah kadaluarsa dengan produk lain yang ada di Gudang.Â
Ini jika di biarkan akan merusak bisnis pergudangan, karena pengguna bisnis ini kurang  bisa memaafkan jika terjadi kondisi seperti ini terjadi pada barang yang mereka titipkan dalam Gudang.
Dengan beragam kondisi yang ada diatas, khususnya menyangkut bisnis yang ada di sector transportasi dan pergudangan. Akan menjadi semakin maksimal ketika kedua sector ini di carikan solusi terbaik yang akan bisa mengurangi dampak masalah yang akan di timbulkan. Salah satunya mungkin dengan menggunakan implementasi teknologi dalam bisnis logistic secara global.
Adalah system Ekosistem Logistik Domestik Indonesia, sebuah system yang coba mengintegrasikan semua komponen atau pelaku  dalam industry logistic dalam satu system terintegrasi. Dimana dengan adanya integrasi system tersebut semua hal yang ada di dalamnya terkait satu dengan lainnya.