Mohon tunggu...
Achmad Fajar Rizki Ramadhan
Achmad Fajar Rizki Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

27 April 2021   02:28 Diperbarui: 27 April 2021   02:54 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Peristiwa ledakan bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar Minggu (28/3/2021), yang menggemparkan masyarakat Indonesia. Kabar kejadian ini menyebar dengan cepat melalui media dan media social. Akibatnya masyarakat mengecam kejadian ini. Pihak kepolisian juga mengadakan penyelidikan dan akhirnya menemukan sebuah fakta-fakta baru dari peristiwa ini. Begitu pula respon sikap dari presiden Joko Widodo yang mengutuk aksi terorisme bom bunuh diri ini.   

Kronologi Kejadian

Ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar terjadi pada pukul 10.28 Wita. Pastor Wilhehelmus tulak dari Gereja Gereja Katedral Makassar menuturkan, ledakan terjadi sesaat setelah ibadah Misa kedua digelar. "Umat yang ikut ibadah kedua sudah pada pulang. Kebutalan gereja punya beberapa pintu masuk dan keluar, jadi tidak konsentrasi di satu pintu." ujar dia. Saat terjadi sirkulasi jemaah misa antara mereka yang sudah selesai lalu pulang, dan mereka yang dating untuk mengikuti jadwal misa selanjutnya. menaiki sepeda motor. Beruntung gerak gerik mereka sudah di curigai dan petugas keamanan berhasil mencegahnya masuk. "tapi, sudah diamati petugas keamanan kami dan dia menahan di pintu itu gerbang dan di situlah terjadi ledakan", papar Wilhelmus. Ledakan cupup besar pun terekam kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. Akibat dari kejadian ini, dua orang yang diduga pelaku dilaporkan tewas, serta 20 orang terdiri dari warga, petugas keamanan gereja, dan jemaat mengalami luka akibat ledakan. Mereka pun dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan. Dan sebagian sudah bisa dipulangkan setelah mengalami luka ringan.

Keterangan Polisi

Kapolda Sulawesi Selatan Kapolda Irjen Merdisyam menyebutkan, ledakan tersebut memiliki daya ledak tinggi atau high explosive. Hal itu terlihat dari dampak yang ditimbulkan, seperti kerusakan pintu gerbang gereja dan kendaraan kendaraan yang ada di sekitarnya, serta pecahnya kaca hotel dan kaca rumah warga di sekitar gereja. "itu jenis ledakan high explosive. Kerusakan terjadi di gereja. Hanya pintu gerbang dan beberapa kendaraan." Kata merdisyam dalam wawancara dengan Kompas TV, Minggu (28/3/2021). Sementara itu , Kaporli Jendral (Pol) Sigit Listyo menyampaikan, ledakan diduga merupakan pengeboman bunuh diri yang menggunakan jenis bom panci. "Ledakan yang terjadi , suicide bomb dengan menggunakan jenis bom panci", kata listyo. Listyo yang juga langsung terbang ke Makassar pada hari kemarin memaparkan, berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan pihaknya, pelaku diketahui merupakan teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka terafiliasi dengan teroris yang melakukan bunuh diri di Jolo, Filipina, tiga tahun lalu. "Jadi mereka (pelaku) adalah bagian dari pengungkapan beberawa waktu lalu, kurang lebih 20 orang kelompok JAD. Mereka bagian dari itu . inisial serta data--datanya sudah kita cocokkan", ujar Listyo Sigit. Polisi telah mengantongi identitas para pelaku peristiwa bom bunuh diri.

Sikap Presiden 

Presiden Joko Widodo sangat menyesalkan dan mengutuk aksi terorisme ini. Melalui akun instagram @Jokowi, ia menggugah pernyataanya. "Saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut dan saya sudah memerintahkan kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya". Kata jokowi. Jokowi menekankan, terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak berkaitan dengan agama apa pun. "semua ajaran agama. "semua ajaran agama menolak terorisme, apa pun alasanya". Ujar jokowi. Ia meminta masyarakat turut memerangi radikalisme dan mengimbau masyarakat tetap tenang menjalani kegiatan ibadah karena Negara menjamin keamanan mereka.

Kesimpulan

Dapat kita simpulkan dari terjadinya peristiwa kejadian Bom Bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, masyarakat bisa menjadikan peristiwa ini contoh untuk agar lebih berhati-hati dalam menyikapi ajaran ajaran radikalisme yang banyak di sebarkan oleh para anggota terorisme. Dengan begitu masyarakat bisa lebih cerdas memilih ajaran-ajaran islam yang tersebar. Maka dari itu kita sebagai masyarakat Indonesia yang baik bisa tidak terpengaruh dari ajaran radikalisme. Karena dapat merusak pola pemikiran rakyat Indonesia. Ajaran agama yang benar mengajar kedamaian dan toleransi antar umat ber agama di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun