Mohon tunggu...
Achmad Afandi
Achmad Afandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis sebuah berita terbaru dan yang jarang diketahui

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membingkai Impian untuk Masa Depan

7 Februari 2023   04:01 Diperbarui: 7 Februari 2023   05:03 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membingkai Impian Untuk Masa Depan 

Setiap manusia pasti mengalami rasanya bermimpi. Bermimpi diperoleh dari alam tidak sadar atau direncanakan sebelumnya. Membangun impian setiap orang merencanakannya jauh-jauh hari. Meskipun demikian, masih terdapat orang yang bingung membingkai Impian menjadi sebuah kenyataan untuk masa depan. Bersyukurlah jika Anda sudah mampu membingkainya sedemikian bagusnya.

Ternyata kita tidak sadari bahwa ada sebuah cara efektif dalam membingkai Impian. Jika ini efektif bagi penulis tentu pasti efektif bagi anda. Teknik atau cara ini bisa dikenal dengan SMART. Bukan berarti artinya pintar atau cerdas. Itu kalau ditinjau dari translate bahasa. Namun demikian, cara ini telah ditulis oleh lindsey agness dalam bukunya yang berjudul "the true magic of NLP.

Didalam bukunya agness. Teknik SMART memiliki beberapa prinsip. Ada lima prinsip yang wajib anda ketahui dan pahami agar nantinya impian Anda terbingkai dengan baik. Kelima prinsip tersebut diantaranya: 

1. Spesific (jelas)

Impian yang anda punya harus jelas bukan masih ambigu. Maksutnya, dalam membingkai Impian harus jelas tujuan dari anda bermimpi. Ketika anda sudah bermimpi, maka hal sepatutnya dilakukan ialah dengan menekuninya. 

2. Meassurable (dapat diukur)

Impian yang anda bingkai tentu bisa di ukur. Diukur disini memiliki arti harus bisa dilihat perkembangan dan hasilnya. Misalnya, apabila anda ingin memotivasi peserta didik, maka langkah selanjutnya yaitu anda melihat perkembangan peserta didik. 

3. Achievable (dapat dicapai)

Impian harus benar-benar dilakukan secara serius dan butuh perjuangan. Bukan sebaliknya, sebagai dasar bermain-main. Inilah yang membedakan antara impian dan lamunan seseorang. Impian harus dikejar bukan dilepaskan begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun