Tidak lama lagi atau tepatnya pada tanggal 14 Februari 2024 akan diselenggarakan pesta demokrasi terbesar di Indonesia untuk memilih calon pemimpin baru yang akan memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan. Pada pemilu tahun 2024 ini ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan berkompetisi untuk dipilih oleh masyarakat yang telah memiliki hak pilih.
Pada saat ini rangkaian kegiatan atau tahapan pemilu 2024 sudah mulai berjalan, mulai dari kampanye para pasangan calon, debat pertama dari para pasangan calon, dan masih ada empat sesi debat lagi yang harus diikuti oleh setiap pasangan calon. Semua kegiatan itu dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui dengan jelas apa saja visi-misi, serta program dan kebijakan yang akan dilaksanakan oleh para pasangan calon jika natinya terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada pemilu tahun 2024 mendatang.
Mengigat saat ini Indonesia sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, apalagi setelah dihantam oleh badai Covid-19 yang dampaknya masih dirasakan hingga sekarang. Oleh karena itu, dibutuhkan calon pemimimpin baru yang visioner, memiliki gagasan dan ide yang original, serta kecakapan dan intelektualitas yang mumpumi untuk dapat mencari jalan keluar serta solusi dari begitu banyaknya masalah yang tengah dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Sebenarnya, ada tiga masalah besar yang sangat mendesak untuk segera dilakukan pembenahan serta perbaikan secara menyeluruh. Jika sampai masalah besar ini tidak berhasil dilakukan perbaikan oleh pemimpin baru di 2024. Dikhawatirkan Indonesia akan semakin dalam terjerembab dalam kubangan masalah yang akan memiliki dampak sangat serius di kemudian hari.
Tiga masalah besar yang harus bisa segera diselesaikan oleh pemimpin baru Indonesia di 2024, antara lain:
Pertama, tingginya angka korupsi di Indonesia.
Saat ini korupsi di Indonesia begitu masif dan terjadi di hampir semua lini dan sektor. Mulai dari aparat birokrasi, politisi, pengusaha, serta menteri yang berada dalam pemerintahan, hingga sampai ke aparatur penegak hukum. Bahkan lembaga yang harusnya menjadi ujung tombak dalam tindak pemberantasan korupsi nyatanya juga tidak mampu berbuat banyak sampai sejauh ini.
Malah yang terjadi saat ini justru sebaliknya, lembaga yang dulu mendapat kepercayaan tinggi dari publik, kini lembaga tersebut malah banyak terkena kasus yang menyangkut soal etika dan integritas yang seharusnya tidak boleh terjadi di lembaga seperti KPK. Karena jika sampai itu terjadi, kepercayaan publik akan hilang dan proses pemberantasan korupsi di Indonesia akan jalan di tempat atau yang lebih buruk, korupsi akan semakin menjadi-jadi.
Siapa pun pemimpin baru yang akan terpilih di tahun 2024 memiliki tugas yang tidak mudah dalam memberantas para koruptor yang telah merampok uang rakyat untuk kepentingan pribadi. Pemimpin baru tersebut harus memiliki terobosan yang nyata serta keberanian dalam bidang pemberantasan koruspi di Indonesia. Harapannya kepercayaan publik yang sempat hilang dapat dipulihkan kembali, dan pada saat yang sama indeks korupsi di Indonesia dapat diturunkan.
Hendaknya siapa pun pemimpin baru yang akan terpilih di 2024 nanti berani dan tidak ragu untuk mengenakan pasal hukuman mati bagi para koruptor yang terbukti bersalah di pengadilan. Hukuman bagi para koruptor tidak cukup sampai di situ, keluarga para koruptor yang terbukti menerima aliran uang haram korupsi dapat dimiskinkan serta seluruh asetnya disita oleh negara. Semua tindakan ini dilakukan tidak lain untuk memberikan efek jera kepada para koruptor yang mana, hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan sangatlah ringan dan tidak pernah memberikan efek jera.
Kedua, ekonomi yang semakin memburuk.