Ketiga orang yang tengah duduk di salah satu meja yang ada di ruang baca gedung perpustakaan kota terlihat begitu serius, dan terlihat raut ketegangan di wajah mereka semua menunggu rencana yang akan disampaikan oleh Ricky. Seolah Ricky adalah panglima perang yang akan mengirim ketiga komandannya menuju ke medan pertempuran. Suasana di dalam ruang baca gedung perpustakaan kota terasa begitu hening dan sunyi, hanya sesekali terdengar suara kendaraan yang berlalu-lalang di jalan raya yang berada di bawah.
"Penelusuran kali ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu depan," kata Ricky memecah keheningan. "Kita berempat akan berangkat pada hari Jumat sore dan diperkirakan akan tiba di daerah Donomulyo pada hari Sabtu pagi. Selama dalam perjalanan, kita bertiga akan bergantian mengemudi kecuali Vanesa. Dia akan duduk manis sambil menikmati pemandangan selama dalam perjalanan." Pandangan mata Ricky memandang wajah Vanesa yang terlihat begitu cantik. Dan hati kecil Ricky terasa begitu bahagia mankala bisa mengajak Vanesa ikut dalam perjalanan kali ini.
"Apakah masih ada pertanyaan yang mengganjal di hati kalian semua, silakan utarakan?" tanya Ricky kepada ketiga sahabatnya.
"Apakah tugas aku dan Vanesa hanya sebagai tim pantau dan penolong, serta tidak ikut bersama kalian berdua melakukan penelusuran?" tanya Usman yang seakan bisa membaca isi hati Vanesa.
"Benar. Kalian berdua tetap berada di mobil sambil terus memantu pergerakan aku dan Andre. Jika semuanya berjalan lancar dan tidak ada halangan, kurang dari dua jam aku sudah kembali ke mobil, dan kita bisa segera meninggalkan tempat itu."
"Baiklah aku setuju denganmu. Tapi aku mohon, sebelum engkau dan Andre berangkat, pastikan alat komunikasi kalian berfungsi dengan baik. Aku tidak ingin ada hal-hal kecil yang terjadi dan pada akhirnya membahayakan kita semua di kawasan hutan Donomulyo pada dini hari," ucap Usman dengan bersungguh-sungguh.
"Aku akan selalu memastikan bahwa alat komunikasi, kamera handphone, beserta sinyal internet semua dalam keadaan baik. Karena aku ingin video yang aku buat ini akan menjadi sebuah maha karya, sehingga aku akan menjadi trending topik di dunia maya," kata Ricky dengan tawa lepas yang langsung memecah keheningan ruang baca perpustakaan kota.
Sisa waktu berikutnya meraka gunakan untuk membahas detail-detail kecil yang mungkin terlewat ketika mereka mendiskusikan hal-hal besar dan perlu perhatian ekstra. Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul sebelas siang, dan pada saat ini suasana di dalam ruang baca gedung perpustakaan kota sudah mulai terlihat ramai dengan para pengunjung yang ingin menghabiskan waktu dengan membaca. Setelah rencana perjalanan selesai disusun dengan matang, barulah keempat sahabat itu bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan bersama meninggalkan ruang baca gedung perpustakaan kota yang berada di lantai dua hingga akhirnya mereka berpisah di halaman parkir gedung perpustakaan kota. Ricky dan Andre terlihat begitu bersemangat dan juga bahagia, tetapi tidak dengan Usman dan Vanesa yang merasakan sesuatu yang buruk bakal terjadi jika mereka berada di kawasan hutan Donomulyo pada dini hari. Mereka hanya mememdam perasaan itu dalam hati karena tidak ingin mengecewakan kedua sahabatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H