Kementerian Sumber Daya Mineral dan Energi (2011) menjelaskan salah satu jenis mesin yang banyak menghasilkan emisi GRK adalah mesin diesel. Mesin diesel banyak digunakan pada alat-alat berat, transportasi, industri dan mesin pertanian. Strategi pengurangan emisi pada mesin diesel akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi usaha mengurangi emisi GRK.
Mengurangi emisi GRK (Gas rumah Kaca) pada mesin diesel dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama menggunakan teknologi bahan bakar ganda. Pada metode ini, bahan bakar diesel dikurangi dan digantikan dengan bahan bakar gas. Metode kedua adalah dengan melakukan modifikasi mesin diesel agar dapat digerakkan dengan menggunakan bahan bakar gas.Â
Pada metode ini, mesin diesel yang awalnya dioperasikan dengan sistem pembakaran kompresi (compression ignition engine) menjadi mesin dengan pembakaran api (spark ignition engine). Setelah dilakukan modifikasi, bahan bakar mesin dapat diganti menjadi gas yang lebih rendah emisinya seperti gas hasil gasifikasi biomassa.
Gasifikasi biomassa merupakan proses pembakaran bahan bakar padat menjadi gas yang mengandung CO, CH4 dan H2 dengan asupan udara pada ratio tertentu. Prosesnya terjadi dalam reaktor tungku besuhu tinggi sekitar 100-1200. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut :
C6H12O5 + O2 CxHz + CnHmOk + CO + H2 + Kalor
Biomassa yang biasanya digunakan memiliki karakterisitik yang diperlu Analisa pada proksimat (kadar air, ash, dan lain-lain). Contoh biomassa yang biasa digunakan dalam gasifikasi biomassa adalah cangkang kelapa sawit, sekam padi, tumbuhan-tumbuhan yang memiliki nilai kalor, dan sampah organik.
Mesin diesel adalah motor bakar dengan proses pembakaran yang terjadi di dalam mesin  itu sendiri (internal combustion engine) dan pembakaran terjadi karena  udara murni dimampatkan (dikompresi) dalam suatu ruang bakar (silinder)  sehingga diperoleh udara bertekanan tinggi serta panas yang tinggi,  bersamaan dengan itu disemprotkan / dikabutkan bahan bakar sehingga  terjadilah pembakaran.Â
Mesin diesel tidak dapat dioperasikan dengan 100% gas producer karena suhu dan tekanan tidak dapat menyalakan campuran udara/gas. Selama injeksi campuran udara/gas producer, diperlukan injeksi sedikit solar ke dalam ruang bakar sebagai pemantik.
Modifikasi dilakukan pada sistem pemasukan udara sehingga dapat mengakomodasi pemasukan gas melalui mixer dengan baik. Disamping itu, ditambahkan juga alat pengatur laju alir (katup pengontrol) gas, saringan gas, pengambil contoh gas dan indikator suhu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H