Mohon tunggu...
Achmad MaulanaRois
Achmad MaulanaRois Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Informatika

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya Jurusan teknik informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Perbedaan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama

2 November 2023   13:44 Diperbarui: 2 November 2023   13:54 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, sedangkan Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Walaupun kedua organisasi ini memiliki fungsi yang sama yaitu mengembangkan ilmu agama Islam di Indonesia melalui satu organisasi, namun memiliki beberapa perbedaan. Misalnya saja dalam penentuan Idul Fitri dan Idul Adha, NU dan Muhammadiyah kerap berbeda pendapat. Lalu apa bedanya NU dan Muhammadiyah?

Latar Belakang Nahdlatul Ulama Nahdlatul Ulama (NU) didirikan oleh ulama Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja) di kediaman KH Abduh Wahab Chasbullah di Kertopaten, Surabaya, Jawa Timur.  Saat berdirinya NU,  kiai terlebih dahulu membahas nama organisasi yang akan digunakan. Sebelumnya, KH Abduh Wahab Chasbullah mendirikan Nahdlatul Wathan atau Kebangkitan Tanah Air pada tahun 1916. Oleh karena itu, para kiai memutuskan untuk menggunakan nama serupa untuk organisasi barunya, yakni Nuhudlul Ulama yang artinya kelahiran kembali oleh ulama. Namun KH Mas Alwi Abdul Aziz mengusulkan nama Nahdlatul Ulama, karena penggunaan kata nahdlatul merupakan kebangkitan yang telah dijunjung selama berabad-abad.  

Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh Muhammad Darwis alias KH Ahmad Dahlan. Lahirnya Muhammadiyah didorong oleh interaksi yang terjadi antara KH Ahmad Dahlan dan kawan-kawan dari Yayasan Budi Utomo (BU). Saat KH Ahmad Dahlan mengajarkan ajaran Islam, teman-teman di BU pun tertarik. Oleh karena itu, mereka menggagas gagasan agar kegiatan pendidikan yang dilakukan KH Ahmad Dahlan sebaiknya dikelola di bawah naungan organisasi. Nama Muhammadiyah diusulkan oleh salah satu sahabat KH Ahmad Dahlan yaitu Muhammad Sangidu, seorang Keraton Ketib Anom Yogyakarta. Usai menunaikan salat istikharah, KH Ahmad Dahlan memutuskan untuk menamai organisasinya Muhammadiyah.

Perbedaan antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah 

  • Budaya shalat:

Nahdlatul Ulama:

1. Membaca qunut saat salat Subuh

2. Membaca selawat setelah azan  

3. Niat sholat sambil membaca ushalli 

4. Sholat Idul Fitri di masjid 

Muhammadiyah

 1. Tidak membaca qunut saat sholat Subuh 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun