Kalau pendidikan dikatakan sebagai salah satu indikator utama kemajuan suatu bangsa atau negara, maka pasti semua orang pasti setuju. Tapi, jika kita mendengar pernyataan bahwa ada atau tidaknya filosofi suatu negara juga menentukan kemajuan suatu bangsa, maka belum tentu semua orang paham ataupun setuju. Maka, di artikel inilah kita akan membahasnya.
Filosofi pendidikan suatu bangsa akan menentukan kemana 'arah' pendidikan bangsa tersebut bergerak sekaligus menetukan maju atau tidaknya pendidikannya. Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya filosofi pendidikan, mulai dari sejarah, letak geografis, demografi, ideologi bahkan politik atau ekonomi bangsa tersebut.
Pada perkembangannya, filosofi ini akan ditemukan dan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Lambat laun, akan ditemukan suatu filosofi yang tepat sesuai kondisi bangsa itu. Faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya juga sangat banyak memberikan pengaruh.
Banyak bangsa yang telah menemukan filosofi atau filsafat pendidikannya, misalnya Amereika. Karena demografi Amerika yang terbentuk dari para pendatang dari berbagai bangsa, maka seiring waktu berjalan terbentuklah 2 arus atau aliran filsafat pendidikan Amerika. Yaitu Transcendetalisme yang menekankan pada sisi kebudayaan dan Pragmatisme yang berusaha membentuk Amerika yang lebih dinamis dan 'hidup'. Â
Memang kedua aliran filsafat pendidikan tersebut sekilas tampak berlainan arah. Namun, dalam garis besarnya, yang mungkin bisa banyak orang tangkap dalam filosofi pendidikan di Amerika adalah tentang Kebebasan. Kebebasan dalam ikut serta, berkontribusi dan berlomba-lomba dalam memajukan visi-visi nasional yang dimiliki negara itu.Â
Hal ini juga sedikit banyak dipengaruhi oleh iderologi ekonomi mereka yang populer kita kenal dengan istilah Kapitalisme. Karena Kapitalisme itu sendiri juga menekankan Konsep Pasar Bebas yang pertama kali dikenalkan oleh Adam Smith, seorang Ekonnom yang berjuluk sebagai "Bapak Ekonomi Modern".Â
Jika dilihat dari sisi konseptualnya, memang filosofi semacam ini cocok untuk konndisi atau lingkungan di negara itu. Terlebih untuk struktur demografi, fenomena sosial, dan unsur kemasyarakatan serta kebudayaan yang mereka miliki. Namun, cocok di Amerika bukan berarti cocok juga jika diterapkan di Indonesia. Karena pastinya, setiap negara atau bangsa punya kondisi yang berbeda-beda dalam hal ini.
Maka saatnya kita mencari filosofi pendidikan di Indonesia dalam artikel ini.
PANCASILA & TIGA SEMBOYAN KI HADJAR DEWANTARA
Pertama ada Pancasila yang bisa dijadikan sebagai penuntun filosofi Pendidikan Indonesia.
Pancasila sendiri sebagai ideologi dalam arti global, sebenarnya sudah 'menyebutkan' dalam arti global atau mewakili tentang bagaimana 'arah' pendidikan ini yang akan bisa menjadi sebab dalam terbentuknya filosofi pendidikan di Indonesia. Sila ke-5 dengan jelas mengatakan bahwa ini adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.