Michael Hart, adalah seorang astrofisikawan, sejarawan dan penulis buku terkenal - yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul - "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia" yang diterbitkan pada tahun 1978 dan telah terjual sebanyak 500.00 eksemplar. Buku yang ia susun selama 28 tahun itu berisi 100 tokoh sepanjang sejarah dunia yang memiliki pengaruh besar bagi dunia. Hart menempatkan Nabi Muhammad dalam posisi teratas dalam buku tersebut.
Hal inipun banyak menuai protes bahkan kecaman, karena Hart notabenenya adalah seorang Yahudi. Tapi bagi seorang ahli seperti Hart hal itu tentu saja memiliki alasan dan diputuskan setelah melakukan riset mendalam. Dan salah satunya adalah karena Hart menilai, sosok Muhammad adalah satu-satunya orang yang sukses dalam hal spiritualitas dan sekuler. Dan tidak tokoh lain sepanjang sejarah yang bisa punya pengaruh sebesar dan seluas Nabi Muhammad.
Berkaitan tentang aspek spiritual, Hart menilai bahwa Muhammad adalah seorang pembawa risalah atau ajaran agama yang dimana kontribusi beliau dalam penyebaran ajaran Islam sangatlah besar. Berbeda dengan Yesus atau Nabi Isa, yang dimana memang beliaulah yang menjadi pembawa ajaran-ajaran Nasrani ketika ia muncul, tapi untuk penyebaran ajarannya sendiri disebarkan oleh Paulus. Maka peran Nabi Muhammad tidak hanya ada pada peletakan-peletakan dasar ajaran yang dibawa beliau, tapi juga sangat berperan dalam penyebaran ajaran yang beliau bawa.Â
Selain itu dalam aspek spiritualitas, beliau bisa memberikan pengaruh yang besar dan mendalam bagi para pengikutnya. Hal itu tercermin dari banyak kisah-kisah sejarah yang menjelaskan bagaimana para pengikutnya yang biasa disebut dengan para sahabat dapat menimbulkan suatu keyakinan yang kuat yang bahkan dalam masa-masa selanjutnya akan mempengaruhi bagaimana perkembangan Islam dan penyebarannya lewat berbagai penaklukan di berbagai negeri-negeri besar seperti Romawi dan Persia. Sebagai contoh adalah konsep tentang mati syahid. Muhammad dengan ajaran yang dibawanya menyatakan bahwa orang yang mati syahid akan mendapatkan banyak keutamaan dari sisi Tuhan, diantaranya adalah diampuni segala dosa-dosanya. Muhammad dengan metode dakwahnya yang baik dapat membentuk suatu konsep keyakinan dalam teologi Islam yang tertanam kuat dalam hati para pengikutnya.
Dalam teologi Islam, Tuhan menjadikan Muhammad sebagai teladan bagi seluruh pengikutnya. Muhammad dalam kesehariaanya adalah sosok yang spiritualis. Dan keteladanan beliau bisa lewat berbagai cara seperti perkataan dan perbuatan beliau yang 3 abad setelah beliau wafat, perkataan dan perbuatannya di kodifikasikan dalam berbagai kitab hadits. Muhammad berhasil membawa pesan-pesan kebaikan dengan penuh cinta dan kasih sayang sehingga banyak hati orang-orang yang bertemu dengannya luluh dengan tingkah laku beliau dalam dakwah dan interaksi dengan orang lain. Hal ini juga yang menjadikan kesuksesan penyebaran ajaran Muhammad menjadi begitu cepat.
Dan yang paling utama adalah Al Qur'an yang diturunkan oleh Tuhan kepada Muhammad sebagai bimbingan bagi manusia selama hidup di dunia. Bangsa Arab yang saat itu terkenal dengan kemajuan sastranya sangat terpukau dengan keindahan tata bahasa Al Qur'an. Begitu juga dengan peesan-pesan yang terkandung di dalamnya membuat orang-orang yang mendengarkannya hanyut dalam sebuah rasa damai dan ketentraman yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Â
Sementara itu, dilihat dalam aspek sekulernya, beliau juga seorang pemimpin negara. Yang saat itu pertama kali muncul di Madinah. Beliau membangun negara dalam keadaan yang sangat rentan terjadinya perpecahan ditambah lagi dengan ancaman serangan dari pihak Quraisy Mekkah pada masa-masa awal berdirinya.
Jadi secara spiritualitas, tak diragukan lagi bagaimana besarnya pengaruh Muhammad terhadap para pengikutnya yang bahkan masih sangat terasa dan bertahan hingga kini.
Dan beliau pulalah yang mencetuskan sebuah undang-undang atau konstitusi tertulis pertama kali dalam sejarah manusia. Sebuah konstitusi yang mengatur bagaimana stabilitas dan keamanan dan interaksi-interkasi sosial antar penduduk disana yang notabene sangatlah majemuk.Â
Dalam 10 tahun kepemimpinannya di Madinah, Muhammad berhasil membangun sebuah basis kekuatan politik dan pemerintahan yang besar, yang menandingi pihak Quraisy Mekkah yang selama berabad-abad lamanya dipandang sebagai pusat dan pemimpin  Bangsa Arab di kawasan Jazirah Arabia karena kemuliaan kota itu yang terdapat Ka'bah disana. Terutama sejak kekalahan Quraisy Mekkah bersama koalisi suku-suku Arab lainnya dalam Perang Ahzab (Perang Parit), posisi terhormat Quraisy Mekkah dalam percaturan politik di wilayah Jazirah Arab mulai goyah dan di sisi lain, posisi kaum muslimin mulai diperhitungkan dan dipandang sebagai kekuatan baru yang akan memimpin Jazirah Arab.
Kesimpulannya, dalam berbagai aspek kehidupan mulai dari lingkup keluarga, masyarakat, negara bahkan bangsa sekalipun, posisi Muhammad sangatlah punyaa pengaruh besar dalam berbagai bidang kehidupan. Entah beliau sebagai ayah, tetangga, teman, guru, atau pemimpin, - dalam konteks sekuler - beliau berhasil memberikan sebuah pengaruh besar terhadap orang-orang di sekitarnya dan khususnya perkembangan dan penyebaran ajarannya yang semakin meluas dan dapat diterima dengan cepat.