Mohon tunggu...
Achmad Arinal Qowim
Achmad Arinal Qowim Mohon Tunggu... Mahasiswa - English Literature Student

Sharing random things.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Hubungan Bahasa dan Budaya dalam Pariwisata

18 Januari 2022   16:06 Diperbarui: 18 Januari 2022   16:22 1603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : http://retnoayunindia.blogspot.com/2016/04/relationship-between-language-and.html 

Hubungan Bahasa dan budaya adalah suatu hubungan yang mana setiap orang pada umumnya setuju bahwa bahasa adalah bagian dari budaya. Hal tersebut terjadi karena bahasa secara bersamaan merefleksikan budaya, dipengaruhi dan bahkan dibentuk olehnya. Dalam arti  terluas, bahasa merupakan gambaran simbolis dari suatu bangsa, karena bahasa terdiri dari latar belakang sejarah dan budaya mereka, serta pendekatan dalam hidup, jalan hidup dan berpikir mereka. 

Dalam sisi metafora, bahasa juga merupakan cerminan budaya, dalam arti bahwa orang dapat melihat suatu budaya melalui bahasanya. Adapun metafora lain yang digunakan untuk melambangkan bahasa dan budaya yaitu ibarat seperti gunung es. Bagian yang terlihat diatas adalah bahasa, dengan sebagian kecil budaya; sedangkan sebagian besar, berada tersembunyi di bawah permukaan, adalah aspek budaya yang tidak terlihat. 

Dalam pandangan filosofis, bahasa dan budaya itu layaknya makhluk hidup. Bahasa merupakan daging, sedangkan budaya adalah darahnya. Tanpa kehadiran budaya, bahasa tidak akan berarti apa-apa. Sedangkan tanpa adanya bahasa, budaya tidak akan memiliki wujud untuk diutarakan.

Dalam pandangan komunikasi yang mana komunikasi diibaratkan sebagai berenang, bahasa merupakan kemampuan untuk berenang, dan budaya merupakan air. Tanpa adanya bahasa, komunikasi hanya akan tetap pada tingkatan yang sangat terbatas (dalam artian air yang dangkal), sedangkan tanpa adanya budaya, tidak akan ada yang namanya komunikasi sama sekali.

Bahasa dan budaya juga berdampingan dalam arti dimana kandungan makna suatu kata dalam bahasa juga bergantung pada budaya yang berkembang di dalamnya. Kandungan tersebut bisa berupa arti, desinatif atau sosiatif, denotatif maupun konotatif. Setiap bahasa yang berbeda mempunyai arti berbeda yang dibawa karena arti bahasa tersebut berhubungan langsung dengan
budaya. Seperti contoh, makan pagi yang mana dalam budaya indonesia merujuk pada nasi dan lauk pauk sedangkan inggris merujuk pada roti dan selai. 

Budaya dan bahasa sangat berperan penting memandu wisatawan karena dengan adanya budaya dan bahasa, kita bisa memberikan informasi kepada wisatawan mengenai budaya kita menggunakan bahasa yang mudah dipahami.  Tanpa adanya bahasa, maka wisatawan hanya bisa melihat kebudayaan ataupun tempat wisata tanpa mengetahu maksud atau esensi dari objek yang mereka nikmati karena tidak ada penjelasan melalui bahasa yang digunakan oleh pemandu wisata. Sedangkan, tanpa adanya budaya wisatawan tidak memiliki sesuatu untuk dinikmati dan bahasa tidak dapat menjadi medium ataupun jembatan karena hal yang dijembatani yaitu budaya tidak ada.

Referensi : Jiang, W. (2000). The relationship between culture and language. ELT Journal, 54(4), 328--334. https://doi.org/10.1093/elt/54.4.328

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun