Main-main ke Bogor ke mana saja?
Kira-kira begitulah pertanyaan teman-teman kalau diajak main ke Bogor. Sejujurnya, wisata di Bogor itu banyak banget. Mau yang populer atau yang baru diluncurkan ada. Ke Bogor nggak melulu kulineran di Surken alias Surya Kencana atau pun cuma main-main di Istana Bogor.
Saya mau sedikit berbagi cerita tentang desa wisata di Bogor yang mungkin belum banyak orang tau. Perjalanan saya ke desa wisata atau kampung wisata di Bogor ini diinisiasi oleh teman-teman dari Koteka alias komunitas traveler Kompasiana. Saya dan teman-teman berkeliling bogor ke tempat wisata anti-mainstream. Tepatnya keliling Kampung Batik Cibuluh, Pulo Geulis, dan Kampung Perca.
Tiga kampung wisata ini memang tergolong baru. Belum banyak orang tau. Di Kampung Batik Cibuluh, kita bisa berkeliling sambil menikmati experience membatik. Ada beberapa sentra batik seperti galeri batik Sadulur, Pancawati, Melangit, dan terakhir galeri Bumiku. Puas berkeliling, kami disuguhi secangkir minuman khas yakni Banci alias Bandrek Cibuluh.
Sejujurnya, ini kali pertama saya walking tour di kota Bogor menikmati kampung wisata. Seru dan menyenangkan melihat proses kreatif warga Bogor. Saya jadi mikir seandainya kampung batik Cibuluh ini menggelar event tahunan bertemakan festival kreatif lokal.
Perjalanan saya tidak terhenti sampai di Kampung Batik Cibuluh saja. Keseruan masih berlanjut ke destinasi selanjutnya di Pulo Geulis. Awalnya agak kaget dengan sebutan Pulo di kota Bogor. Maklum, kota ini kan terletak di pegunungan. Mana mungkin ada pulau yang dikelilingi laut. Kebingungan saya terjawab begitu sampai di lokasi. Yang dimaksud dengan Pulo Geulis adalah kampung yang terletak di tengah Sungai Ciliwung. Pantas saja mendapat sebutan Pulo Geulis.
Selain desanya yang cantik karena diapit Sungai Ciliwung, potensi wisatanya sangat tinggi. Di Pulo Geulis ini terdapat klenteng tertua di Bogor. Namanya klenteng Pan Kho Bio. Kehidupan warganya yang sangat toleran membuat saya betah berada di sini. Semua berbaur tanpa sekat. Bahkan, saya sempat salat di klenteng ini karena mereka juga menyediakan fasilitas musala bagi pengunjung yang beragama Islam.
Dari Pulo Geulis kami melanjutkan perjalanan menuju Kampung Labirin. Keunikan kampung ini terletak pada susunan jalannya yang memang berliku. Di ujung kampung kita bisa menemukan lokasi arung jeram. Dari Kampung Labirin kami lanjutkan ke kampung terakhir namanya Kampung Perca. Di sini, selain belanja produk lokal dan menikmati proses pembuatan perca, kami juga disuguhi minuman buah pala dan rempah.