Mohon tunggu...
Ach HanujiAkbar
Ach HanujiAkbar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Uje_-_- happy ending

Salah adalah kebenaran yang tertunda dan benar adalah salah yang sudah benar. Jangan pernah merasa berjuang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Umum

24 Desember 2019   20:19 Diperbarui: 24 Desember 2019   20:36 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kalau filsafat modern pasca renaisans, itu ada 3 negara besar yang mendominasi filsafat modern
_pertama_ Inggris, _kedua_ Prancis , _ketiga_ Jerman.

Seperti hal nya beberapa filsuf Inggris sudah membawa gagasan anti-klerikalisme, dan juga menyingkirkan misteri-misteri dalam agama, pengaruh filsafat Inggris khusus nya empirisme dan fisika Newton, meluas di prancis

Di tiap negara memiliki corak masing-masing, Jadi kalau abad ke-17  filsafat Prancis rasionalisme banyak di pelajari di Inggris, di abad- 18( filsafat modern) ini terjadi sebaliknya empirisme melanda prancis. Di Prancis gelombang anti-klerikalisme dan anti metafisika tampil dalam semangat nya yang paling ekstrem

Disini kita menyaksikan bagaimana sebuah gerakan zaman yang sudah dirintis sejak renaisans, melalui rasionalisme dan empirisme, mendapatkan momentum historis nya untuk menjebol dominasi feodal dan religius yang berurat berakar selama berabad-abad di Eropa yang di benarkan oleh penafsiran-penafsiran metafisis dan teologis dan di jaga oleh dogma-dogma. 

Reaksi kritis zaman itu secara intelektual tampil dalam bentuk materialisme dan pemujaan ilmu-ilmu alam. Ilmu-ilmu ini menyimpan janji kesejahteraan di dunia ini lewat penemuan teknologi dan industri. Secara politis, dalam abad ini juga buah-buah pemikiran para filsuf Prancis mendorong letusan *revolusi Prancis* pada tahun 1789. Dan satu hal lain yang juga menjadi jelas lewat gerakan pencerahan di Prancis adalah pemisahan filsafat dan teologi, dan ilmu-ilmu sosial dari filsafat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun