Mohon tunggu...
Ach Fauzan Masudi S.P. M.Si
Ach Fauzan Masudi S.P. M.Si Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Jember

Penulis tertarik terhadap perkembangan teknologi dalam bidang pertanian dan lingkungan. Penulis juga sebagai fasilitator pertanian organik dan Supervisor Sistem Informasi Geografis BNSP

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Transformasi Pertanian Ramah Lingkungan di Desa Mayangan: Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Lingkungan

18 Juli 2024   15:32 Diperbarui: 18 Juli 2024   15:43 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Proses pembuatan pupukorganik (Dokumentasi Pribadi)

Jember, 18 Juli 2024-- Desa Mayangan, yang terletak di Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, dengan luas wilayah 1.542 ha, memiliki potensi besar dalam budidaya pangan dan peternakan. Sayangnya, produktivitas padi di desa ini masih tergolong rendah, hanya mencapai kurang dari 2,5 ton/ha. Kondisi lahan yang berpasir menjadi salah satu faktor utama yang menghambat hasil panen yang optimal. Selain itu, limbah peternakan yang tidak dikelola dengan baik turut mencemari lingkungan setempat.

Kami, Marga Mandala dan Vivi Fitriani, dosen Ilmu Tanah di Fakultas Pertanian Universitas Jember, merasa terpanggil untuk membantu masyarakat Desa Mayangan mengatasi permasalahan ini. Tahun ini, kami memperoleh pendanaan pengabdian kepada masyarakat dengan judul "Pendampingan dan Penerapan Budidaya Tanaman Pangan Ramah Lingkungan di Poktan Tani Makmur Desa Mayangan Kecamatan Gumukmas."

Tujuan utama dari program pengabdian ini adalah untuk meningkatkan ekonomi lokal desa serta meningkatkan kualitas lingkungan melalui pengembangan sistem budidaya tanaman pangan yang ramah lingkungan. Program ini juga bertujuan untuk mengolah limbah pertanian dan peternakan menjadi pupuk terstandar yang mengandung hara tinggi, sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas padi.

Program ini akan melibatkan berbagai mitra, termasuk Kelompok Tani Makmur I dan II serta Pemerintah Desa setempat. Kami menggunakan beberapa metode pendekatan, yaitu:

  1. Model Participatory Rural Appraisal (PRA): Menekankan keterlibatan masyarakat dalam semua aktivitas program, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan.
  2. Pendekatan Persuasif: Mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan ini tanpa adanya unsur paksaan.
  3. Pendekatan Edukatif: Melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan.

Kegiatan dimulai dengan sosialisasi budidaya tanaman pangan ramah lingkungan dan pelatihan identifikasi kesuburan tanah secara cepat. Selanjutnya, kami akan mendampingi masyarakat dalam mengolah limbah padat sapi menjadi pupuk organik terstandar (SNI 7763:2018) yang diperkaya dengan mikroba (Bio-Enrichment Compost). Selain itu, kami juga akan membuat demoplot budidaya ramah lingkungan untuk memberikan contoh nyata kepada petani.

Gambar 2. Proses pembuatan pupukorganik (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2. Proses pembuatan pupukorganik (Dokumentasi Pribadi)

Kami percaya bahwa dengan adanya program ini, produktivitas padi di Desa Mayangan akan meningkat secara signifikan. Selain itu, kualitas lingkungan akan terjaga dengan baik, dan perekonomian lokal akan mengalami peningkatan yang berkelanjutan. Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan dukungan dari berbagai pihak, Desa Mayangan diharapkan dapat menjadi contoh sukses transformasi desa yang mandiri dan ramah lingkungan.

Dengan artikel ini, kami berharap dapat menginspirasi dan mengajak lebih banyak pihak untuk mendukung dan berpartisipasi dalam program-program pengembangan desa yang berkelanjutan. Mari bersama-sama kita membangun masa depan yang lebih baik untuk Desa Mayangan dan desa-desa lainnya di Indonesia.

Tentang Penulis:Marga Mandala dan Vivi Fitriani adalah dosen Ilmu Tanah di Fakultas Pertanian Universitas Jember yang fokus pada pengembangan teknologi pertanian ramah lingkungan dan peningkatan produktivitas pertanian di pedesaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun