Mohon tunggu...
Lutfi Ramdani
Lutfi Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Learner

Pembelajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mu'jizat Itu Cuma Kiasan?

4 April 2019   07:37 Diperbarui: 5 April 2019   06:30 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang saya berfikir benarkah isra mi'raj itu perginya nabi Muhammad ke langit? ataukah itu cuma mimpi semata? sama seperti kadang saya berfikir bahwa mukjijat itu hayalah kiasan atau peristiwa manusiawi belaka. Kadang saya berfikrir bahwa peristiwa peristiwa ajaib di masa lalu yang terjadi terlalu di lebih lebihkan dan memang sesuai dengan kebudayaan pada masa itu. Tapi, semuanya tetap tunduk pada hukum alam, sebagaimana kita tunduk pada hukum alam tersebut pada masa zaman sekarang.

Musa tidak benar benar membelah lautan, tapi ia hanya menaiki perahu di laut merah yang sedang surut. Musa juga tidak mengubah tongkatnya menjadi ular, melainkan tongkat itu hanya ia gunakan untuk memanggil ular yang sebelumnya telah disiapkan.

Ibrahim tidak dibakar melainkan ia hanya dijemur/didekatkan ke api. Isa tidak lahir dari Maryam yang perawan, tapi lahir dari Maryam yang telah menikah dengan seseorang yang identitasnya disembunyikan.

 Yunus hanya memiliki paru paru yang kuat sehingga bisa hidup di perut Hiu. Nuh juga hanya orang yang punya pengetahuan tentang klimatologi sehingga ia bisa memprediksi datangnya banjir. 

Nabi nabi yang diceritakan punya mukjijat menyembuhkan orang sakit/ buta sebenernya tak ada bedanya dengan dokter zaman sekarang. Nabi nabi yang diceritakan punya kemapuan berkomunikasi dengan hewan juga tak ada bedanya dengan kemampuan para pawang hewan zaman sekarang. 

Saya tidak bermaksud untuk melecehkan para nabi tersebut, saya menyakini mereka adalah orang orang luar biasa dibanding manusia pada umumnya, hanya saja saya befikir jangan jangan keluarbiasaan mereka itu sebenernya masih tetap berada dalam batas batas kemanusiaan dan hukum alam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun