Ada yang mengatakan bahwa negara bertugas melaksanakan fungsi emansipatoris bagi rakyat dalam perjalanan sejarah manusia. Di Indonesia fungsi tersebut sedang dijalankan.Â
Coba saja bandingkan kondisi rakyat Indonesia selama penjajahan Belanda dan sekarang. Kondisinya jauh berbeda. Meskipun belum terwujud masyarakat yang ideal, sejatinya kondisinya jauh lebih baik.Â
Negara adalah entitas politik yang muncul dalam situasi kesejarahan tertentu, bukan sesuatu yang tiba-tiba muncul dan akan bertahan selamanya. Negara bisa hancur kapanpun. Saya membayangkan Indonesia bisa bubar dalam satu hari.Â
Setidak-tidaknya terjadi perang saudara atau chaos. Bayangkan saja misalnya tanggal 17 April 2019 pukul 15.00 terjadi tragedi pembunuhan kepada salah satu capres dari kubu manapun, pasti Indonesia kacau seketika. Pada saat-saat penting penghitungan suara lalu salah satu kandidat capres terbunuh. Â Ngeri. Hasil pemilu menjadi percuma.
Tentu situasi tersebut tidak kita harapkan dan memang tidak boleh kita harapkan. Tapi dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Misalnya peristiwa yang menimpa Presiden Amerika John. F. Kennedy yang tertembak mati pada saat melakukan pawai terbuka. Hanya saja status Kennedy waktu itu adalah presiden, bukan calon. Meskipun begitu, jika negara mati, politik sendiri tidak akan pernah mati.Â
Politik adalah ekspresi alamiah manusia, sama seperti makan atau minum. Â Ketika satu organisasi politik hancur, akan muncul organisasi politik dalam bentuk yang lain.Â
Sama halnya dengan orang-orang yang mengklaim anti politik dan menyuarakan golput, sejadinya mereka adalah orang-orang yang sangat politis dan berusaha mewujudkan sikap politiknya. Setidaknya sikap politik yang menyimpang dari jalur yang semestinya.
Menjelang pemilu kali ini, sikap warga negara diharapkan berpartisipasi aktif untuk mendukung dan memilih salah satu kandidat capres. Kurikulum pendidikan politik menyatakan  bahwa tingginya partisipasi politik menandakan tingginya kesadaran politik di masyarakat.Â
Masing-masing kandidat dan pendukungnya berkampanye di tengah masyarakat menawarkan program-program yang sejatinya tidak jauh berbeda. Dari sekian banyak respon masyarakat, ada dua respon yang muncul berkaitan dengan hal tersebut. Kelompok optimis dan kelompok pesimis.
Kelompok optimis menganggap bahwa politik seburuk apapun itu, tetap merupakan sesuatu yang masih dibutuhkan di tengah masyarakat.Â
Kelompok optimis itu biasanya dari kalangan yang tergabung dalam kelompok kepentingan. Bisa ormas keagamaan, kelompok profesi, perkumpulan tertentu, dan lain-lain.Â
Daripada golput dan negara dikuasai oleh kelompok lain, lebih baik ikut mendukung salah satu kandidat yang paling sesui dengan kepentingan sendiri atau kelompok. Daripada golput dan tidak mendapat apa-apa, lebih baik mendukung salah satu kandidat dengan mengajukan kontrak politik yang minimal menjadi pegangan untuk ditagih di kemudian hari.
Kelompok pesimis menganggap bahwa politik tidak penting. Mereka beranggapan siapapun yang terpilih negara tetap seperti ini. Kelompok ini tidak mempedulikan siapa yang menang.Â
Kelompok ini bisa berupa orang orang yang fokus pada usahanya masing masing dan tidak bergantung pada bantuan pemerintah. Atau bisa juga berupa orang-orang mengerti seluk beluk politik dan menilai bahwa pemilihan umum hanyalah pergeseran kekuasaan elit semata, bukan benar-benar mensejahterakan rakyat. Rakyat hanya dibodohi dengan janji-janji kampanye.
Meskipun begitu, seberapa optimis atau pesimispun anda, politik tetap akan berjalan. Anda bisa berteriak agar mendukung salah satu kandidat tertentu, tapi anda sendiri tak bisa menjamin anda dan tetangga anda besok bisa dapat pekerjaan dan hidup layak.Â
Anda juga bisa berteriak politik itu omong kosong, tapi anda sendiri akan protes jika suatu saat harga BBM, listrik, dan harga kebutuhan pokok lain naik karena kebijakan calon kandidat yang anda bilang tidak penting. Hidup itu pilihan, silahkan anda memilih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H