Mohon tunggu...
Lutfi Ramdani
Lutfi Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Learner

Pembelajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kehidupan dalam Ilmu Logika

16 Februari 2016   17:40 Diperbarui: 16 Februari 2016   18:24 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa yang kita kejar dalam hidup? harta, jabatan, wanita? Apa cita cita berdirinya sebuah Negara? kemakmuran? kedamaian? kesejahteraan? keamanan? Benarkah kehidupan ini tidak terbatas dalam menyediakan kebutuhan hidup semua manusia? apakah Negara mampu melayani kebutuhan materi maupun non materi kepada seluruh warga negaranya? Jawaban pertanyaan pertanyaan diatas akan terjawab diakhir tulisan ini setidaknya sebagai bahan renungan bagi kita dalam menyikapi situasi ekonomi dan politik yang sedang terjadi di negeri kita baru baru ini yang berkisar mengenai permasalahan kekuasaan, keadilan dan kesejahteraan ekonomi.

Dalam ilmu logika semua yang ada dalam alam semesta ini ada yang bersifat universal dan bersifat partikular. Universal artinya mencangkup semua dan tak terkecuali. Sedangkan partikular tidak mencangkup semua dan hanya mencangkup beberapa atau sebagian. Universal adalah mencangkup semua seperti misalnya semua manusia yang hidup pasti bernyawa. Tidak ada manusia yang masih hidup tidak bernyawa. Kebenaran universal dapat diterima semua orang sebagaimana kita dan siapapun sepakat bahwa tidak ada manusia hidup yang tidak bernyawa. Namun sesuatu yang bersifat partikular adalah sesuatu yang tidak mencangkup semua karena sifatnya hanya sebagian. Misalnya beberapa manusia bertubuh pendek. Karena faktanya memang demikian. Beberapa lagi bertubuh tinggi. Sebagian lagi bertubuh sangat tinggi. Dan sebagian lagi bertubuh sangat pendek. Semua itu adalah benar adanya.
Penjelasan dalam ilmu logika tersebut bukan semata mata penjelasan kosong tanpa makna. Tetapi mengandung sebuah kenyataan dan penjelasan dalam hidup. Terutama jika kita kaitkan dengan pertanyaan pertanyaan yang kita lontarkan diawal tulisan ini.

Apa yang kita kejar dalam hidup ini? Hartakah? Jabatankah? Ataukah wanita? Jika yang kita kejar adalah salah satu dari ketiga tadi atau bahkan semuanya maka kita hanya mengejar sesuatu yang bersifat particular. Particular artinya tidak diinginkan oleh semua orang. Misalnya kita mengejar harta. Apakah semua orang mengejar harta? Jika kita menjawab ya itu salah. Kenyataannya ada orang yang tidak mengejar harta sama sekali bahkan ia hidup sangat sederhana dan cenderung menyiksa dirinya sendiri. contohnya orang orang asketis yang menjauhkan diri dari kehidupan dunia. Golongan ini dapat kita temukan pada beberapa pengikut semua agama agama besar. apakah semua orang mengejar harta? Tidak. Orang yang kaya raya tidak mengejar harta karena ia lebih cenderung menikmati harta tak peduli hartanya habis atau tidak karena ia tidak ikut mencari harta tersebut. Contohnya adalah anak anak para milyader dan pengusaha besar. mereka tidak mengejar harta melainkan kesenangan, karena harta telah didapat. Artinya penjelasan logikanya adalah sebagian orang mengejar harta dan sebagian orang tidak mengejar harta. dan dua duanya benar adanya.

Itu hanyalah contoh kecil. Begitupun jabatan. Apakah semua orang mengejar jabatan. Tidak. Hanya beberapa orang saja yang mengincar kedudukan dan jabatan. Sering kita temukan terutama para pemuka agama di beberapa tempat menolak untuk diberikan jabatan jabatan tertentu. Mereka memilih hidup sebagai rakyat biasa. Dan orang orang yang hidup di desa desa dengan pekerjaan sederhana dan berkehidupan yang cukup. Mereka tidak mengincr jabatan dan menginginkan jabatan apapun. Namun sebagian orang ada yang mengincar jabatan dengan segala macam cara. Dikarnakan ada yang mengejar dan nada yang tidak, maka jabatan sesungguhnya adalah sesuatu yang bersifat particular dan bukan universal. Hanya beberapa orang yang mengejar dan bukan semua orang. Dan wanitapun demikian. Ada orang yang hanya cukup dengan satu wanita. Ada yang ingin berpoligami. Ataupun ada yang beristri satu namun dibelakang ia punya simpanan. Artinya wanitapun bersifat particular dan bukan universal.

Lalu dalam hidup ini apakah sesuatu yang berifat universal itu? Ternyata sesuatu yang bersifat universal adalah segala sesuatu yang telah diajarkan dan telah disampaikan oleh para pembawa agama agama besar seperti Nabi Muhammad, Yesus Kristus, Shiddarta Gautama maupun Kung Fu Tze dan orang orang bijak dalam sejarah seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles. Yaitu sesuatu yang bersifat abstrak dan menyentuh sisi terdalam dalam jiwa manusia. Yang bersifat universal dan dikejar oleh semua orang adalah kedamaian, kebahagiaan, ketentraman, cinta, kasih sayang, kemerdekaan, kesejahteraan, ketulusan, dan semua keadaan keadaan rohaniah yang merupakan fitrah sang pencipta. Inilah sesuatu yang bersifat universal yang dikejar dan diinginkan oleh semua orang. Manusia ada yang ingin kaya namun ada yang tidak ingin kaya. Akan tetapi kedua duanya sama sama menginginkan kebahagiaan. Yang satu bahagia dengan kekayaannya, yang satu lagi bahagia karena kesederhanaannya. Mereka dipersatukan dalam sesuatu yang bersifat universal. Universal adalah tidak bisa tidak dan tidak satupun. Tidak satupun yang tidak menginginkan kebahagiaan. Tidak satupun yang tidak menginginkan keamanan. Tidak satupun yang tidak menginginkan kedamaian. Semua orang menginginkan semua itu.

Dan yang harus kita sadari adalah bahwa sesuatu yang bersifat patikular itu terbatas dan ini sudah merupakan hukum alam karena memang sifatnya terbatas. Ciri ciri sesuatu yang bersifat partikular adalah berbentuk materi, bersifat sementara, dan mudah berubah. Misalkan beberapa orang ingin kaya akan tetapi pada faktanya lebih sedikit lagi orang yang benar benar kaya. Sebagaian lagi meskipun ingin kaya tapi ia tidak bisa kaya. karena memang hukum kehidupan mengharuskan tidak semua orang kaya, harus ada yang miskin untuk untuk berjalannya kehidupan dengan wajar. Akan tetapi sesuatu yang bersifat universal itu tidak terbatas. Misalkan semua orang dapat bahagia ketika ia kaya maupun ketika ia miskin karena faktanya memang ada orang yang bahagia meskipun ia hidup miskin apalagi kaya. Kita bisa mendapatkan banyak contoh dari ini.

Inti dari semua ini adalah sesuatu yang bersifat universal itu diinginkan oleh semua manusia tak terkecuali satupun dan bersifat tidak terbatas. Sebaliknya sesuatu yang bersifat partikular itu tidak diinginkan oleh semua manusia namun hanya oleh sebagian manusia saja dan bersifat terbatas. Dalam kontek Negara, sebagaimana pertanyaan yang kita lemparkan diawal, sebuah Negara tidak akan mampu untuk memberikan kekayaan maupun jabatan jabatan bergengsi kepada seluruh warga negaranya, akan tetapi Negara hanya dapat memberikan keamanan, ketentraman, maupun kebahagiaan bagi seluruh warga negaranya. Maka dari itu, hikmah dari kenyataan ini, hendaknya kita sebagai manusia mengejar sesuatu yang bersifat partikular namun tidak menjadikan itu sebagai tujuan utama karena memang sesuatu yang partikular bersifat terbatas dan tidak bisa dimiliki oleh semua orang. Hendaknya tujuan utama kita dalam hidup adalah segala sesuatu yang bersifat universal karena sifatnya tidak terbatas dan bisa dimiliki semua orang. Begitupun kita tidak bisa menuntut Negara untuk menyediakan kebutuhan kebutuhan yang bersifat partikular pada semua warga Negaranya karena sesuatu yang partikular itu bersifat terbatas. Semoga Bermanfaat!

Achazia
Mahasiswa Sosiologi Universitas Jenderal Soedirman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun