Penerapan Protokol Kesehatan di Masa New Normal

Fase New Normal telah diterapkan dengan catatan harus memperhatikan protokol kesehatan. Baru-baru ini pemerintah telah membuka sektor pariwisata seperti contoh yaitu dikebun  raya bogor dimana pengelola hanya memperbolehkan 50% pengunjung di setiap harinya, biasanya setiap hari kebun raya bogor bisa menampung 1500 orang sekarang hanya bisa menampung 600 orang. 

Protokol kesehatan dimulai dari pembelian tiket secara daring (online) supaya menghindari antrian, ketika sampai di gerbang kendaraan para pengunjung disemprot dengan cairan disinfektan supaya steril dan dicek satu per satu suhu tubuhnya serta pengunjung wajib memakai masker. 

Didalam kebun  raya bogor juga petugas mewajibkan sosial distancing baik ketika berjalan-jalan melihat binatang ataupun ketika membeli makanan di dalam kebun raya bogor.

Di Jakarta sendiri pusat perbelanjaan sudah mulai buka, protokol kesehatan juga telah dimulai sejak pengujung memasuki pintu utama dimana sebelum memasuki pusat perbelanjaan pengunjung diwajibkan untuk mencuci tangannya dan setelah itu suhu akan dicek setelah dipastikan suhu dibahwah 37,50 C pengunjung diperbolehkan masuk. 

Gubernur Jakarta memerintahkan kepada para pengelola pusat perbelanjaan supaya kapasitas pusat perbelanjaan hanya boleh disisi oleh pengunjung sebesar 50% dari kapasitas seharusnya.

Pemerintah Jakarta juga membolehkan dilakukannya kembali Car Free Day (CVD) selama tiga bulan ditiadakan, banyak masyarakat yang berbondong-bondong untuk olahraga seperi joging dan bersepeda disekitar jalur CVD tetapi sangat disayangkan protokol kesehatan belum diterapkan secara serius oleh masyarakat yang melakukan CVD hal ini terjadi karena banyaknya masyarakat yang timpah ruah di jalanan sekitar area CVD karena itu masyarakat tidak bisa menerapkan social distancing tetapi untuk pemakaian masker semua masyarakat telah mematuhinya.

Dengan telah dibukanya kembali sektor publik diharapkan masyarakat harus tetap waspada dan harus selalu menerapkan protokol kesehatan supaya terhindar dari covid 19, karna kita tidak tau dimana keberadaan covid 19 itu sendiri.

Kompasianival

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H