Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina bukanlah hal yang baru terjadi. Konflik ini pada awalnya telah terjadi pasca aneksasi wilayah Krimea oleh pasukan Rusia.Â
Kini, Konflik tersebut telah berkembang menjadi pertempuran besar antara kedua belah pihak yang menyita perhatian dunia internasional. Tepat pada tanggal 24 Februari 2022, Putin mengumumkan untuk melaksanakan operasi Militer dengan melakukan invasi terhadap wilayah Ukraina.
Dunia internasional mengecam pernyataan yang telah dikemukakan oleh Putin tersebut. Banyak pihak menilai bahwa invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina akan menjadi penyebab Perang dunia 3.Â
Sebelum terjadinya invasi tersebut, Rusia telah mengerahkan pasukannya ke perbatasan Rusia-Ukraina dengan dalih untuk melakukan latihan Militer secara besar-besaran. Namun hal tersebut dibantah oleh pihak Amerika Serikat yang mengatakan bahwa pengiriman pasukan Militer tersebut sebagai persiapan untuk melakukan invasi ke wilayah Ukraina.Â
Bahkan Amerika Serikat telah memberi peringatan kepada Ukraina bahwa Rusia akan menyerang Ukraina pada tanggal 15 Februari 2022. Informasi tersebut tentunya didasarkan atas persiapan yang telah dilakukan oleh pihak Rusia dengan mengirimkan pasukannya ke perbatasan. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh dua orang pejabat Amerika Serikat yang namanya telah dirahasiakan.Â
Meski informasi tersebut tidak valid, namun Rusia tetap melakukan invasi terhadap Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022 setelah Vladimir Putin Mengumumkan rencananya tersebut melalui radio dan televisi untuk di siarkan ke seluruh dunia.
Invasi yang dilakukan oleh pihak Rusia terhadap Ukraina mendapat kecaman dari dunia internasional, terutama dari pihak Uni Eropa dan Aliansi North Atlantic Treaty Organization (NATO). banyak dari negara-negara barat dan Uni Eropa yang mengutuk tindakan invasi tersebut serta menyerukan kepada dunia internasional untuk memberikan sanksi kepada Rusia.Â
Beberapa negara Internasional ada yang memberikan sanksi berupa ekonomi dan kecaman terhadap tindakan Rusia, namun beberapa negara lain ada yang mendukung atau bahkan memilih untuk diam. Kecaman-kecaman tersebut tidak hanya di luar saja, namun kecaman-kecaman tersebut telah hadir dalam agenda sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa.Â
Dalam sidang tersebut banyak negara-negara yang mengutuk tindakan yang dilakukan oleh Rusia, beberapa negara yang lain ada yang memilih untuk abstain.
Ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa Rusia melakukan invasi terhadap Ukraina. Faktor-faktor tersebut meliputi keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO , keamanan nasional, perlindungan separatis di wilayah Donbass, serta perlindungan masyarakat yang memiliki etnis Rusia. Penyebab utama invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap wilayah Ukraina adalah rencana bergabungnya Ukraina dengan NATO.
Sebenarnya, keinginan Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO telah ada sejak lama, bahkan sebelum Victor Yanukovych menjabat sebagai Presiden Ukraina. Keinginan tersebut didasarkan atas kemauan mayoritas masyarakat Ukraina yang menginginkan kebebasan dari intervensi Rusia dan menjadi bangsa yang mandiri. Namun, pada saat keinginan tersebut telah berada di depan mata, Yanukovych yang terpilih menjadi Presiden Ukraina membatalkan kerjasama dengan Uni Eropa dan beralih melakukan pendekatan serta kerjasama dengan Rusia.