Mohon tunggu...
Adeleid Marcel Nyola Jr
Adeleid Marcel Nyola Jr Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah menjadi Lilin sebagai Pemberdayaan Ibu-Ibu Dasawisma RT 06 RW 16 Kampung Sanan untuk Mendukung SDGs 12

14 Mei 2024   11:29 Diperbarui: 14 Mei 2024   12:44 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Sanan merupakan daerah yang mayoritas penduduk nya memiliki usaha produksi keripik tempe sehingga Sanan disebut sebagai sentra industri keripik tempe, dimana banyak sekali jumlah limbah minyak jelantah yang dihasilkan setiap harinya. Penting bagi masyarakat untuk mengetahui bagaimana cara mengelola limbah minyak jelantah secara baik dan benar. Termasuk cara yang memungkinkan untuk memanfaatkan kembali minyak jelantah menjadi barang yang bermanfaat dengan cara mendaur ulang limbah minyak tersebut.

Minyak jelantah yang biasanya dibuang begitu saja atau dijual setelah digunakan untuk menggoreng sehingga terkadang minyak jelantah nya tersebut sampai hitam, ternyata dapat dimanfaatkan kembali menjadi lilin dengan proses yang sederhana.
Oleh karena itu, anggota kelompok 5 mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Offering D3 yang beranggotakan 4 orang yaitu Adeleid Marcel Nyola, Aima Dwi Aprilillah, Kharina dan Nabillah Vita Niza melakukan program pengabdian kepada masyarakat dengan judul "Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Sebagai Pemberdayaan Ibu-Ibu Dasawisma RT 06 RW 16 Kampung Sanan untuk menunjang SDGs 12.

Kegiatan ini dilakukan pada hari Jum'at, 10 Mei 2024 pukul 18.00 - 19.30 wib dirumah salah satu warga Kampung Sanan. Kegiatan ini mensosialisasikan tentang bahaya minyak jelantah bagi kesehatan dan lingkungan setelah itu dilanjutkan dengan memberikan pelatihan kepada Ibu-ibu Dasawisma RT 06 RW 16 Kampung Sanan. Fokus utama pelatihan ini adalah mengajarkan cara mengelola minyak jelantah menjadi lilin.

Lilin hasil daur ulang ini tidak hanya bermanfaat sebagai penerangan, tetapi juga dapat menjadi konsumsi pribadi untuk proses pengemasan bungkus keripik tempe yang di produksi sendiri, selain itu dengan adanya penggunaan lilin buatan sendiri masyarakat dapat mengurangi dampak negatif lingkungan yang diakibatkan oleh pembuangan limbah minyak jelantah dan juga mengurangi dampak negatif bagi kesehatan hal ini juga dapat menghemat pembelian lilin yang digunakan untuk pengemasan bungkus keripik tempe, karena dikuatirkan terdapat oknum curang yang akan mengelola menjernihkan kembali dan dijual  menjadi minyak curah.

Ibu-ibu Dasawisma RT 06 RW 16 Kampung Sanan menunjukkan antusias yang tinggi dalam sosialisasi dan pelatihan pembuatan lilin dari bahan baku minyak jelantah. Ibu-ibu mendengarkan dan aktif bertanya tentang bahan apa yang digunakan karena mereka juga membutuhkan lilin untuk produksi pengemasan keripik tempe home industrinya.

Dari respon dan ucapan ucapan Ibu-ibu Dasawisma, kami dapat menyimpulkan bahwa pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan oleh kelompok 5 mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Offering D3 ini berhasil dalam mewujudkan SDGs 12 konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dimana program ini mendukung pengelolaan limbah dengan memanfaatkan kembali minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan lilin. Sehingga mengurangi limbah dan menciptakan produk baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun