Mohon tunggu...
Inovasi

Nobar Film Lokal, Jadikan Kebiasaan!

18 Agustus 2015   11:23 Diperbarui: 18 Agustus 2015   11:38 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai penyuka film alternatif lokal, jujur sebenarnya agak sulit untuk mencari arena nonton yang oke kalau tidak menjadi anggota komunitas. Belum kalau filmnya besar dan masalah perizinannya bercabang-cabang. Sebelum dapet izin, yang ada minat dan tenaga udah habis duluan.

Nah ceritanya minggu lalu saya mampir ke sebuah screening event di Dapur Film yang menayangkan film “Another Trip to the moon” karya Ismail Basbeth. Saya emang udah lama mengincar film ini karena meski udah ditayangin berkali-kali, saya selalu nggak sempat nonton. Pada screening event ini, selain nonton bareng, ada juga diskusi bareng Hanung Bramantyo! Wah, kebetulan banget deh sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui.

Acaranya oke, selain filmnya bagus, nobarnya seru, diskusinya juga berkualitas. Baru pertama kali saya datang ke nobar semacam ini, dan tiba-tiba langsung disuguhi rentetan kegiatan yang bikin saya ketagihan.

[caption caption="Audiens Dapur Film"][/caption]

[caption caption="Ismail Basbeth dan Tim, di Dapur Film"]

[/caption]

[caption caption="Foto bareng Hanung Bramantyo"]

[/caption]

Foto-foto diambil dari akun Twitter personal Lulu Ratna.

Nobar begini seharusnya bisa lebih sering dilakukan. Komunitas jadi lebih hidup, lebih sering ngadain kegiatan, referensi film lokal jadi lebih kaya, dan kalau di setiap acara bisa mendatangkan pegiat-pegian film sekaliber Hanung Bramantyo, wah, industri film lokal bisa maju pastinya. Tapi permasalahannya kembali lagi ke poin awal tulisan ini: perizinan bercabang-cabang.

Usut punya usut, ternyata rumah produksi Buttonijo yang akhir-akhir ini saya dengar berada di balik semua ini. Acara screeningnya sih bukan dikoordinir oleh Buttonijo, tapi film Another trip to the moon nya itu yang disediakan oleh Buttonijo. Program mereka yang bernama USB Sinema mempermudah Dapur Film untuk memperoleh konten untuk nobar tanpa harus melewati proses perizinan yang panjang. Jadi pihak Dapur Film cuma harus beli filmnya dari Buttonijo, lalu Buttonijo mengirimkan USB berisi file film ATTM ke Dapur Film untuk diputar pada acara screening mereka.

Saya pikir, wah, bagus juga ya USB Sinema ini. Kalo besok saya mau bikin nobar di komplek rumah misalnya, saya tinggal beli aja USB dari Buttonijo. Minggu depannya kalau saya mau bikin nobar lagi bareng temen kantor, ya tinggal pesan lagi. Nobar film lokal pun bakal jadi kebiasaan saya, dan nantinya jadi kebiasaan semua orang.

Sekarang udah tidak ada lagi alasan. Adanya USB Sinema dan semoga muncul program-program sejenis lainnya, bisa mempermudah siapapun membuat acara screening kapanpun, tiap minggu pun sepertinya gak mustahil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun