Kutacane, Jurnalis Warga : Program posyandu yang biasanya dilaksanakan oleh bidan-bidan puskesmas kepada masyarakat sekitar ternyata memiliki kendala yang cukup banyak dalam mengajak masyarakat untuk membawa anak-anak mereka agar di imunisasi dan meyakinkan para ibu akan keamanan daripada hal tersebut.
Secara kasat mata menjalankan program tersebut merupakan hal yang mudah, tetapi pada kenyataannya, bidan-bidan sangat kewalahan dalam menghadapi pola pikir masyarakat yang masih awam dan memiliki rasa khawatir yang berlebihan akan efek yang ditimbulkannya.
Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya posyandu bagi anak mereka, sehingga mereka beranggapan bahwa hal tersebut akan berdampak buruk pada perkembangan anak-anak mereka.
Berdasarkan keterangan dari kepala bidan di Puskesmas Lawe Alas yaitu Bidan Julilawati mengatakan bahwa mereka telah melakukan berbagai cara untuk meyakinkan masyarakat akan pentingnya posyandu bagi anak-anak mereka, tetapi berbagai macam perlakuan yang pernah diterimanya, tidak jarang ia mendapatkan perlakuan yang tidak seharusnya, walaupun begitu ia terus bertekad dan tidak pernah menyerah untuk mengabdikan dirinya untuk kepentingan masyarakat.
Pada hakekatnya, hal ini bukan sepenuhnya dibebankan kepada mereka petugas kesehatan, tetapi ini tidak lepas daripada tanggung jawab BPM (Badan Pemberdayaan masyarakat), dan kembali lagi kepada kesadaran masyarakat itu sendiri akan pentingnya posyandu untuk kesehatan anak-anak mereka dan semua anak yang ada di desa tersebut, serta perlunya dukungan dari pemerintah daerah (Pemda) yang sampai saat ini belum ada.
Dr. Idris dari program kinerja selaku pendamping Puskesmas Kecamatan Lawe Alas mengutarakan harapannya bahwa," jika ingin posyandu berjalan dengan baik,jangan dibebankan kepada puskesmas saja", ujarnya (Dea, Jurnalis Warga).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H