Setelah serangkai kasus yang mencoreng wajah Pendidikan Indonesia yang di awali dari Hari Hardiknas sampai tanggal 11/05/2016 masih ada kasus yang memalukan. Sungguh sangat memalukan, lagi dan lagi wajah Pendidikan Indonesia kembali tercoreng oleh segelintir oknum yang tak bertanggung.Â
Kasus kali ini adalah Usai UN, Sepasang Pelajar SMA Mabuk dan Pesta Seks di Kantin Sekolah. Kasus ini sungguh sangat memalukan. Bisa kita lihat bagaimana cerminan pelajar yang mencoreng wajah pendidikan sekaligus mencoreng nama baik Sekolah bersangkutan. Sebelumnya ada juga kasus menyangkut pendidikan yang sudah banyak dibahas oleh Kompasianer, yaitu 380 Siswa Tak Lulus SNMPTN, SMAN 3 Semarang Tanggung Jawab. Tapi, perhatian saya tertarik pada kasus yang terjadi di daerah POSO tersebut.
Yusran Kalape, kepala SMAN tempat kedua pelaku belajar, saat dikonfirmasi oleh sejumlah media pada Rabu (11/5/2016) mengaku sangat terpukul dengan aksi anak-anak didiknya itu, yang rata-rata siswa pindahan dari sekolah lain.
Menurut Yusran, para siswa tersebut diketahui berkumpul di lokasi itu karena sudah tidak ada lagi mata pelajaran seusai mengikuti pelaksanaan ujian nasional. Diduga pula, kasus itu terjadi setelah para siswa itu meneguk minuman keras.
"Jadi, prinsipnya, kejadian itu betul adanya. Dari pengakuan mereka, awalnya hanya duduk-duduk di tempat mereka. Memang mereka santai-santai karena kebetulan yang perempuan ini kan sudah kelas III. Kemudian, satu per satu saya tanya, ternyata mereka minum. Saya kurang jelas, apakah minuman atau cap tikus. Yang jelas, mereka bilang mabuk sehingga terjadilah hal tidak senonoh tersebut," ujar Yusran. ( Sumber : Usai UN, Sepasang Pelajar SMA Mabuk dan Pesta Seks di Kantin Sekolah).Â
Kelalaian Pihak SekolahÂ
Jika kita melihat kejadian tersebut adalah sebuah kelalaian dari Pihak Sekolah, kenapa para pelajar bisa dengan bebas memasukkan minuman keras ke dalam perkarangan sekolah dengan alasan karena sudah tidak ada lagi mata pelajaran seusai mengikuti pelaksanaan ujian nasional. Dimana kah para satpam, penjaga sekolah ? yang seharusnya penjaga sekolah yang standby karena telah digaji sesuai tugasnya. Ini bisa menjadi pelajaran bagi Sekolah-sekolah lainnya karena kejadian ini bukan sekali ini saja pada Tahun 2016, sudah banyak kejadian yang nyeleneh para pelajar dalam merayakan usai mereka mengikuti Ujian Nasional.
Kurangnya Pengawasan Orang Tua
Bagi Orang tua ini menjadi pelajaran dimana Orang tua harus tetap memberikan pengawasan kepada anak-anaknya. Ini membuktikan pengawasan orang tua yang tidak ketat dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya. Dengan kejadian seperti ini dapat menjadi pukulan secara psikologis bagi si anak, apa lagi video mesumnya telah beredar, secara hukum sosial di masyarakat tentu ini akan menjadi hukuman yang sangat berat diterima oleh sianak tersebut. Karena hukuman sosial ya berlaku di masyarakat pasti membuat malu sianak, apalagi anak perempuan.
Bagaimana Jadinya Indonesia, Para Lulusan Sekolah Seperti ini ?
Bila melihat kelakukan pelajar seperti ini bukannya sekedar mencoreng wajah Pendidikan Indonesia tetapi juga merosotnya nilai-nilai moral para pelajar yang seharusnya para peserta didik yang sudah melakukan proses pembelajaran atau perubahan perilaku yang seharusnya perubahan tersebut mengarah ke arah yang lebih baik, ini malahan perubahan yang sangat buruk.