Mohon tunggu...
RM TPA II
RM TPA II Mohon Tunggu... Eks, Mahasiswa -

S1 Pendidikan Matematika Unsyiah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Guru Selalu di 'Kambing Hitam' kan?

14 Mei 2016   15:08 Diperbarui: 14 Mei 2016   15:38 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kumpulan Sindiran Pendidikan di Indonesia

Artikel ini saya tulis untuk menjawab sebuah artikel Kami Minta Pemerintah Serius Tingkatkan Mutu Guru yang di tulis oleh Rasul Hamidi.

Miris memang ketika kita melihat mutu Pendidikan Indonesia yang kian hari kian  menurun, memang tak bisa kita pungkiri hal tersebut. Namun, masyarakat dan media baik itu media cetak maupun media online tak sedikit yang menghujat atau ber-opini bahwa dibalik menurunnya Mutu Pendidikan di Indonesia adalah Guru.

Guru itu adalah suatu profesi atau pekerjaan yang diemban atau yang di-lakoni oleh seseorang dengan kewajibannya mencerdaskan anak Bangsa. Bila kita memaknai kata " Guru" lebih dalam maka akan muncul makna di dalam kata "Guru" tersebut tersirat Orang tua, Masyarakat maupun lingkungan.

Pendidikan Berawal dari Keluarga atau Orang Tua

Dalam kaidah sesungguhnya adalah "Guru" pertama bagi si anak atau pelajar adalah Orang tuanya. Orang tua merupakan yang pertama mendidik si anak. Sistem yang diajarkan oleh Orang tua di rumah sangat berpengaruh kepada si anak baik itu tingkah lakunya, pola hidup, kepribadian sampai ke psikologi anak. Ini menjadi betapa pentingnya peran Orang tua di rumah dalam membimbing anaknya sebelum si anak masuk ke instansi Pemerintah yang bernama " Sekolah". Tidak hanya di " Sekolah" namun pendidikan yang diberikan oleh Orang Tua di rumah sangat berpengaruh pada diri si anak untuk "lingkungan" sekitarnya, meliputi cara dia bersosialisasi dengan yang lebih tua, yang lebih muda atau yang sederajat olehnya. Pendidikan awal bagi si anak, baik buruk si anak di luar maupun pintar atau tidaknya si anak, itu berasal dari Pendidikan Keluarganya. 

Kepribadian, kepintaran maupun Psikologi si anak berawal dan tergantung pada pola asuh atau pola pendidikan si anak, karena pembentukan karaktek si anak adalah " RUMAH" si anak itu sendiri. Sehingga bagi para Orang Tua haruslah bisa melihat dan memperhatikan perkembangan si Anaknya.

Pendidikan Berlanjut di Lingkungan atau Masyarakat

Setelah si anak mendapatkan pendidikan di Keluarga yaitu Pendidikan yang diberikan oleh Orang tuanya tersebut, maka si anak akan menerapkan awalnya di Lingkungan sekitar atau masyarakat yang ada di lingkungan rumahnya. Cara si anak bersikap dengan yang lebih tua darinya bagaimana, cara bersikap dengan yang lebih muda darinya bagaimana, dan cara dia bersikap dengan sederajat atau sebaya dengannya itu bagaimana.

Lingkungan atau kehidupan masyarakat yang baik akan membentuk Pola hidup, Pola Pendidikan maupun Pola kepribadian dan Psikologi si anak akan baik pula. Bila masyarakat atau Lingkungan sekitar si anak itu tidak baik maka itu akan membentuk diri si anak tidak baik pula, misalnya Lingkungan si anak banyak yang di tinggalin oleh Preman maka tidak menutup kemungkinan si anak akan ikut menjadi prilaku yang hampir mirip-mirip dengan preman juga.

Tahapan Selanjutnya adalah Baru yang di namakan "SEKOLAH"

Sekolah merupakan suatu tempat atau bangunan yang di ciptakan berdasarkan sistem Pemerintah yang mana Pemerintah yang menciptakan sistem itu untuk menciptakan produk atau hasil yang mampu membangun Bangsa ini memiliki pengembangan karakter, terdidik dan berprilaku yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun