Tulisan ini ingin menjawab Masalah Utama Pendidikan Adalah Guruyang ditulis oleh Lamperan.
Guru merupakan salah satu pelaku dalam dunia pendidikan, sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan sistem pendidikan yang telah diberlakukan. Guru adalah seorang manusia yang memiliki profesi dan tanggung jawab moril dalam mendidik siswa siswinya untuk menciptakan anak-anak Bangsa yang berkualitas dari segi pendidikan dan juga dari segi moralnya yang sudah terdidik.
Bila menilik ke Negara Finlandia yang kini berstatus Negara dengan Mutu Pendidikan yang berkualitas dengan sangat baik. Kualitas Pendidikan bukan hanya sekadar diniliai dari kesuksesan per individu yang berhasil menonjol, melainkan kesuksesan kualitas pendidikan itu sendiri dinilai dari menyeluruh anak-anak berhasil dalam sistem pendidikan. Kualitas pendidikan juga bukan dinilai dari berapa besar angka kelulusan baik itu nilai UN atau nilai Ujiannya melainkan kualitas pendidikan yang sebenarnya adalah bagaimana penerapan dan pengaplikasian terhadap materi maupun prilaku siswa yang telah dididik oleh guru sehingga ada perubahan yang terjadi pada peserta didik tersebut.
Kurangnya Penghargaan Kepada Guru
Fenomena saat ini adalah bila si anak sukses maka yang bangga adalah orang tuanya, dengan menyematkan kata-kata " liat tuh anak saya, berhasilkan" atau " liat anak saya pintarkan dia" tapi orang tua tidak melihat siapa yang telah mendidik anaknya sehingga anaknya menjadi sukses dan ketika si anak tidak lulus atau nilainya jelek, sudah pasti yang menjadi korban adalah gurunya " buk, kok nilai anak saya jelek, padahal dia rajin loh ? ".
Seharusnya guru dan orang tua haruslah bekerja sama dalam menyukseskan pendidikan si anak. Peran aktif orang tua juga sangatlah penting, dimana kondisi si anak di sekolah atau di rumah sangatlah berbeda. Membangun komunikasi antara guru dan Orang tua haruslah ada, sehingga guru tahu bagaimana keadaan si anak di rumah. Seorang guru  yang profesional pasti memiliki ilmu jiwa yang mampu membaca karakter siswa tersebut, guru bisa membaca bagaimana kelakuan dan prilaku si anak dibelakang orang tuanya. Sehingga terkadang banyak terjadi kesalahan dalam komunikasi antara guru dan orang tua, yang menyebabkan orang tua terkesan membela anaknya.Â
Peran Pemerintah dalam Menyukseskan Pendidikan
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Pemerintah harus bisa membuat prioritas dalam upaya perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia. Realisasi anggaran pendidikan yang mencapai 20% dari total APBN negara harus bisa segera direalisasikan oleh pemerintah. Jangan sampai anggaran yang telah besar ini justru dikorup oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.Â
Penetapan sistem pendidikan yang baku serta tidak harus berubah pada setiap pergantian menteri harus bisa menjadi target pemerintah. Hal ini bisa memberikan kepastian bagi setiap pengajar dan sekolah. Kejadian yang terjadi pada saat ini adalah dimana guru tidak memiliki kebebasan dalam menentukan sistem pendidikan pada saat guru mengajar, karena harus tunduk kepada sistem yang baku. Sistem yang berlaku di Indonesia adalah selalu berubah-ubah yang menyebabkan guru harus bisa menyesuaikan diri dengan cepat dengan pergantian sistem pendidikan tersebut. Bila guru tidak bisa menyesuaikan diri dengan sistem yang diubah-ubah maka guru dianggap bodoh atau tidak profesional dalam tanggung jawabnhya.
Kelengkapan fasilitas serta pemerataan kualitas pendidikan bagi setiap warga negara, khususnya daerah-daerah yang jauh dari pusat kota. Daerah-daerah seperti ini seharusnya menjadi fokus pemerintah karena banyak sekali masyarakat yang tidak memperoleh hak mereka dalam memperoleh pendidikan. Masih Banyak daerah-daerah pelosok yang masih kekurangan tenaga pengajar atau sarana prasarana dalam membangun pendidikan di daerah tersebut, sehingga daerah tersebut terus tertinggal dari daerah lainnya.
Terakhir, perbaikan kualitas para pendidik pun harus bisa diperhatikan oleh pemerintah. Jangan sampai para guru yang mengajari para calon pemimpin bangsa ini justru merupakan orang-orang yang tidak mengerti apa yang mereka ajarkan. Inilah beberapa hal yang harus segera dilakukan pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah SDM di Indonesia.Â
Pada saat ini bisa kita lihat bahwa dalam setiap penerimaan guru, pasti ada titipan dari pejabat atau oknum-oknum tertentu yang memasukan saudara-saudara mereka untuk bisa mengajar di Sekolah tertentu. Padahal banyak yang lebih berkualitas dari para guru yang diterima tersebut. Bila terus sistem penerimaan guru seperti ini sama saja dengan membunuh anak-anak dan pembodohan anak-anak tersebut. Saya sangat berharap kepada pemerintah untuk lebih selektif dalam memilih atau menerima calon guru kedepannya sehingga kita menciptakan pendidikan yang berkualitas dari segi gurunya maupun dari kualitas yang dihasilkan oleh didikan guru tersebut.
Peran Masyarakat dalam PendidikanÂ
Masyarakat selaku pengguna jasa lembaga pendidikan memiliki kewajiban untuk mengembangkan serta menjaga keberlangsungan penyelenggaraan proses pendidikan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 BAB IV yang didalamnya memuat bahwasannya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga.Â
Peran serta masyarakat / partisipasi masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan . selain itu masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 BAB III pasal 4 peran serta / partisipasi maysarakat juga sudah dia atur. Sehingga masyarakat juga memiliki peran penting dalam menyukseskan pendidikan dengan kualitas terbaik.
Bahwa kebijakan pendidikan itu berasal dari rakyat dan untuk rakyat, maka dari itu peran serta masyarakat dalam memajukan pendidikan itu sangatlah penting.
Tetapi melihat hal tersebut tidaklah mudah membuat masyarakat ikut serta dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan, kendala tersebut bisa berasal dari lemahnya komitmen pemerintah dalam pengambil keputusan dengan melibatkan masyarakat, lemahnya SDM, lemahnya dukungan anggaran, dan dari masyarakat berupa kurang keterbukaan dari masyarakat, apatisme dan Tidak adanya rasa percaya masyarakat kepada pemerintah.
Kesimpulan
Bahwa untuk membentuk pendidikan dengan kualitas yang baik adalah bersatunya elemen-elemen guru, masyarakat dan pemerintah. Dengan bersatunya elemen tersebut maka ada suatu sinergi yang tercipta dalam pembangun pendidikan yang lebih baik. Pemerintah harus lebih terbuka kepada masyarakat dan guru, guru juga harus terbuka kepada masyarakat dan pemerintah, begitu juga dengan masyarakat.
Ambillah contoh positif yang dilakukan oleh Negara Finlandia yang telah sukses dalam menyelenggarakan pendidikan dengan kualitas yang terbaik. Apalagi Indonesia sudah membangun kerja sama dengan Finlandia, bila pemerintah tidak dapat memanfaatkan kerja sama tersebut dengan baik maka Indonesia yang tidak mau membangun pendidikan itu sendiri. Peran Aktif Negara sangatlah dituntut jangan hanya menyalahkan guru atau murid karena gagal mengikuti sistem pendidikan yang berubah-ubah seiring pergantian Menteri.
Mari sama-sama kita bangun pendidikan yang lebih baik dengan cara yang benar dan membentuk kualitas anak-anak bangsa yang lebih baik kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H