Mohon tunggu...
RM TPA II
RM TPA II Mohon Tunggu... Eks, Mahasiswa -

S1 Pendidikan Matematika Unsyiah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benarkah Masalah Utama Pendidikan adalah Guru?

12 Mei 2016   12:43 Diperbarui: 12 Mei 2016   14:12 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru, Pemerintah dan Masyarakat adalah berperan dalam membangun pendidikan di Indonesia (sumber : fikomuntar.blogspot.com)

Pada saat ini bisa kita lihat bahwa dalam setiap penerimaan guru, pasti ada titipan dari pejabat atau oknum-oknum tertentu yang memasukan saudara-saudara mereka untuk bisa mengajar di Sekolah tertentu. Padahal banyak yang lebih berkualitas dari para guru yang diterima tersebut. Bila terus sistem penerimaan guru seperti ini sama saja dengan membunuh anak-anak dan pembodohan anak-anak tersebut. Saya sangat berharap kepada pemerintah untuk lebih selektif dalam memilih atau menerima calon guru kedepannya sehingga kita menciptakan pendidikan yang berkualitas dari segi gurunya maupun dari kualitas yang dihasilkan oleh didikan guru tersebut.

Peran Masyarakat dalam Pendidikan 

Masyarakat selaku pengguna jasa lembaga pendidikan memiliki kewajiban untuk mengembangkan serta menjaga keberlangsungan penyelenggaraan proses pendidikan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 BAB IV yang didalamnya memuat bahwasannya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. 

Peran serta masyarakat / partisipasi masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan . selain itu masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 BAB III pasal 4 peran serta / partisipasi maysarakat juga sudah dia atur. Sehingga masyarakat juga memiliki peran penting dalam menyukseskan pendidikan dengan kualitas terbaik.

Bahwa kebijakan pendidikan itu berasal dari rakyat dan untuk rakyat, maka dari itu peran serta masyarakat dalam memajukan pendidikan itu sangatlah penting.

Tetapi melihat hal tersebut tidaklah mudah membuat masyarakat ikut serta dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan, kendala tersebut bisa berasal dari lemahnya komitmen pemerintah dalam pengambil keputusan dengan melibatkan masyarakat, lemahnya SDM, lemahnya dukungan anggaran, dan dari masyarakat berupa kurang keterbukaan dari masyarakat, apatisme dan Tidak adanya rasa percaya masyarakat kepada pemerintah.

Kesimpulan

Bahwa untuk membentuk pendidikan dengan kualitas yang baik adalah bersatunya elemen-elemen guru, masyarakat dan pemerintah. Dengan bersatunya elemen tersebut maka ada suatu sinergi yang tercipta dalam pembangun pendidikan yang lebih baik. Pemerintah harus lebih terbuka kepada masyarakat dan guru, guru juga harus terbuka kepada masyarakat dan pemerintah, begitu juga dengan masyarakat.

Ambillah contoh positif yang dilakukan oleh Negara Finlandia yang telah sukses dalam menyelenggarakan pendidikan dengan kualitas yang terbaik. Apalagi Indonesia sudah membangun kerja sama dengan Finlandia, bila pemerintah tidak dapat memanfaatkan kerja sama tersebut dengan baik maka Indonesia yang tidak mau membangun pendidikan itu sendiri. Peran Aktif Negara sangatlah dituntut jangan hanya menyalahkan guru atau murid karena gagal mengikuti sistem pendidikan yang berubah-ubah seiring pergantian Menteri.

Mari sama-sama kita bangun pendidikan yang lebih baik dengan cara yang benar dan membentuk kualitas anak-anak bangsa yang lebih baik kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun