DeepSeek, startup AI asal Tiongkok, mengguncang industri dengan menciptakan AI canggih menggunakan lebih sedikit chip Nvidia dari yang dianggap perlu. Ini mengubah pandangan bahwa AI hanya bisa berkembang dengan investasi besar dalam chip khusus, sekaligus mengguncang harga saham raksasa teknologi seperti Nvidia dan Meta.
DeepSeek berhasil membangun model AI dengan hanya sekitar 2.000 chip Nvidia, jauh lebih sedikit dibanding standar industri yang mencapai 16.000 chip. Keberhasilan ini berkat metode analisis data yang lebih efisien, membuka peluang bagi lebih banyak perusahaan untuk mengembangkan AI dengan biaya lebih rendah.
Keberhasilan ini juga memengaruhi supply chain (rantai pasokan) semikonduktor. Jika AI bisa dikembangkan dengan lebih sedikit chip, permintaan terhadap chip paling canggih bisa menurun. Ini menantang dominasi Nvidia dan efektivitas pembatasan perdagangan AS, yang sebelumnya membatasi ekspor chip ke Tiongkok.
Sistem AI DeepSeek yang bersifat open-source juga mempercepat adopsi teknologi ini oleh perusahaan lain, memperluas akses terhadap AI canggih. Keberhasilan ini didukung oleh ekosistem AI Tiongkok yang mengutamakan penerapan nyata, data melimpah, serta kebijakan pemerintah yang mendorong inovasi.
DeepSeek membuktikan bahwa AI tak selalu membutuhkan daya komputasi besar. Ini bisa menjadi awal perubahan besar dalam pengembangan AI, dengan fokus lebih pada efisiensi dan inovasi, bukan sekadar peningkatan daya chip.
Visit : J Service Inverter
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI