energi menjadi fokus utama, terutama soal sumber, jumlah, dan penyimpanan. Berikut dua inovasi terbaru:
Pada tahun 2025,Energi Piezoelektrik
Teknologi dari DGIST, Korea Selatan, mengembangkan material fleksibel berbasis lead zirconate titanate (PZT) yang dapat disematkan ke pakaian atau kulit untuk mengubah gerakan menjadi energi. Dengan efisiensi tinggi, material ini memungkinkan perangkat wearable menghasilkan energi tanpa kehilangan daya. Menurut Professor Kyung-In Jang, teknologi ini diharapkan segera digunakan secara praktis setelah komersialisasi.Superkapasitor Self-Charging Berbasis Solar
Peneliti DGIST juga menggabungkan superkapasitor dengan sel surya silikon, menghasilkan perangkat dengan densitas energi 35,5 Wh/kg dan efisiensi penyimpanan 63%. Teknologi ini menggunakan logam transisi seperti mangan dan kobalt untuk menciptakan solusi penyimpanan energi berkelanjutan, sesuai laporan Jeongmin Kim dari DGIST.
Kedua inovasi ini adalah langkah besar menuju solusi energi bebas karbon yang berkelanjutan dan efisien.
visit : j-service inveter
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H