Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu Masih seperti dulu Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu Nikmati bersama suasana Jogja Di persimpangan, langkahku terhenti Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera Orang duduk bersila Musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu Merintih sendiri, di tengah deru kotamu
Sepenggal lirik lagu berjudul “yogyakarta” yg dilantunkan oleh katon bagaskara. Meski dipopulerkan 20 tahun silam, kenangan kota Yogyakarta yg dilukiskan pada lagu ini, masih bisa dinikmati hingga sekarang. Suasana khas jogja, Keramahan orang-orang, serta budaya jawa yg kental menghiasi kota jogja ini. Minggu pagi, dan kami melakukan perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta. Kami ingin merasakan sensasi permainan yang berada di alun-alun selatan, Yogyakarta. Di alun-alun selatan keraton yogyakarta, terdapat dua buah pohon yang berdampingan. Menurut mitos yang beredar, apabila seseorang yang ditutup matanya dan berjalan melewati jalan diantara dua pohon tersebut, maka orang tersebut dapat menjadi orang sukses, memiliki kepribadian yang baik, dan berhati bersih. Hal ini boleh dipercaya atau tidak, hal tersebut bergantung pada pribadi kita masing-masing. Namun, yang perlu diperhatikan adalah, nasib seseorang itu ditentukan oleh Allah, dan manusia harus tetap berusaha. Jadi, kami permainan ini kami sebut sebagai "Iseng-iseng berhadiah". Jika kami berhasil melewati Alhamdulillah, namun jika tidak, mungkin memang kami blum diizinkan Allah melewati kedua pohon tersebut. Banyak sekali orang-orang yang mencoba permainan di alun-alun. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa pun penasaran ingin mencoba permainan yang unik ini. Permainan yang bisa disebut dengan blind games ini diawali dengan menutup mata orang yang akan mencobanya. Jika tidak memiliki penutup mata, ada penyewaan kain penutup mata yang dapat langsung dipakai dengan merogoh kocek 4ribu rupiah. Murah sekali bukan? Selanjutnya, orang yang sudah ditutup matanya tersebut, diharuskan berjalan lurus menuju jalan diantara kedua pohon tersebut. Ingat kita hanya diharuskan berjalan lurus. Tentunya mudah sekali untuk berjalan lurus. Namun, ups, permainan ini tidak semudah yang kita bayangkan. Seolah memang mudah untuk berjalan lurus, tetapi apabila kita mencobanya di alun-alun selatan ini, akan ada banyak keanehan yang terjadi. Ada orang yang benar-benar bisa melewatinya, namun ada juga yang gagal melewatinya. Bahkan ada orang yang awalnya berjalan lurus, tetapi tiba-tiba berbelok arah menjauhi jalan diantara kedua pohon. Lucu sekali, hingga membuat kami tertawa ketika melihat teman kami gagal melewatinya. Kami berenam yang mengikuti permainan ini, hanya 3 orang yang berhasil dan salah satunya adalah saya #Cheers...(^_^)v Yang menarik disini, ketika berjalan dengan mata tertutup menuju target (jalan diantara 2 pohon), ada semacam kebimbangan dan pikiran yang membuat kita berpikir bahwa jalan yang kita pilih adalah benar, namun pada kenyataannya kita gagal melewatinya.Ada yang sekali mencoba berhasil, ada yang 10 kali mencoba namun tetap saja gagal melewati. Alun-alun ini terbuka untuk umum dan tidak ada tiket retribusi masuk. Anda cukup membayar jasa parkir untuk kendaraan anda. Di sekitar alun-alun ini juga terdapat banyak sekali penjual makanan dan minuman, dari mulai angkringan hingga lain seperti gudeg, wedang ronde, bakso, dll. Jadi, apabila anda lelah setelah bermain, anda dapat menikmati makanan dan minuman yang ditawarkan. Selain itu, anda juga dapat menyewa sepeda, atau becak untuk berkeliling alun-alun ini. Nah, anda tertarik untuk mencobanya? Silakan datang ke alun-alun selatan kota Yogyakarta dan anda dapat merasakan sensasi yang ada di tempat ini. Petanya dapat dilihat disini. Pesona alun-alun Selatan Yogyakarta ini saya sebut yang paling Indonesia karena Masyarakat Indonesia masih sering sekali percaya dengan Mitos (cerita rakyat) yang beredar. Namun, mitos tersebut, tidak 100% benar atau bisa dipercaya. Apapun itu, semua kehidupan di dunia ini sudah ada yang mengatur. Meskipun demikian masih banyak orang Indonesia yang percaya akan mitos-mitos tersebut. Lalu bagaimana dengan anda...? Semoga bermanfaat... Wassalam [caption id="attachment_109058" align="alignleft" width="480" caption="Foto teman saya yang bermain Blind Games"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H