Deni Intarsino selaku pelaku usaha dari Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Kota Palangka Raya di Jl. Temanggung Tilung XXI, mengikuti pendampingan penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Kegiatan awal dilaksanakan pada Sabtu, 28 September 2024 bertempat di Meubel "Joy Furniture" Temanggung Tilung, Palangka Raya.
Acara dibuka oleh Ketua Tim yakni Ibu Theresia Mentari, S.E., M.S.A yang menyampaikan pentingnya bagi IKM untuk memahami dan menentukan harga pokok produksi (HPP) yang akurat agar mereka dapat mengelola biaya produksi dengan baik serta menetapkan harga jual yang sesuai dengan standar usaha yang berlaku di Indonesia.
"Beberapa kondisi saat ini banyak IKM yang belum memahami dan menetapkan harga pokok produksi (HPP) dengan benar. Perhitungan biaya produksi seringkali dilakukan secara sederhana, hanya berdasarkan perkiraan atau catatan kasar melalui pembukuan saja," katanya.
Ia menuturkan, pelaku usaha merasa kesulitan dalam menentukan HPP karena kurangnya pengetahuan mengenai perhitungan biaya produksi dan manajemen keuangan. "Tentu sangat penting bagi kita untuk menentukan harga pokok produksi agar dapat memahami biaya yang sebenarnya dikeluarkan dalam proses produksi dan menentukan harga jual yang tepat," ucapnya.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan metode penyampaian teori dan praktikum langsung didampingi oleh dosen dan mahasiswa. Pemahaman teori sederhana mengenai pentingnya menentukan harga pokok produksi akan menjadi pondasi kuat bagi IKM dalam menjalankan perhitungan biaya secara rutin dan efisien.
Pemilik Joy Furniture, Pak Deni mengaku senang sekali ada pelatihan untuk UMKM tersebut. Sebab, dirinya merasa selama ini tidak pernah menentukan Harga Pokok Produksi sesuai standar yang berlaku untuk usahanya. Hanya berpatokan pada biaya bahan baku dalam menentukan harga jual.
"Program ini diharapkan dapat berjalan secara rutin dan diterapkan secara maksimal, terutama bagi kami para pelaku IKM di wilayah Kota Palangka Raya. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kami pelaku IKM, khususnya dalam bidang ekonomi, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif pada kemajuan usaha meubel," tuturnya.
Setelah penyampaian teori, praktikum dilakukan dengan menggunakan pencatatan berbasis format Microsoft Excel. Format ini dirancang untuk memudahkan pelaku usaha melakukan pencatatan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, persediaan, Â dan lain-lain dengan tampilan yang sederhana dan mudah digunakan. Cara menggunakannya juga praktis tanpa memerlukan akses internet.
Menurut Deni, pelatihan ini dapat berlanjut secara rutin misalnya satu bulan sekali agar bisa mendapatkan pendampingan berkelanjutan untuk menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) dalam lingkup IKM.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UPR, Dr. Evi Veronika, M.S, menyampaikan Program Dosen Pendamping SDM Unggul dari LPPM UPR hadir untuk ikut meningkatkan kualitas SDM di kelompok masyarakat maupun instansi agar masyarakat menghasilkan produk berkualitas, relevan, dan memiliki daya saing.