Suatu ketika di bandara, seorang perempuan muda sedang menunggu penerbangan pesawat yang ditunda selama satu jam. Untuk menghilangkan kejenuhannya, perempuan muda ini membeli sebuah majalah dan sekantong kue kering di sebuah mini market, kemudian mencari tempat duduk dan mulai membaca majalah yang baru dibelinya. Keasyikannya membaca terganggu, saat seorang lelaki tua duduk di sebelah kanannya, yang dengan berani mengambil satu kue dari kantong kuenya.
Perempuan itu memandang sejenak lelaki tua, lalu melanjutkan membaca makan kue dengan perasaan jengkel. Dalam hatinya, ia berkata, "Lelaki tua ini sungguh keterlaluan, makan kue tanpa izin!" Kekesalannya semakin bertambah saat si lelaki tua tidak berhenti makan kuenya. Setiap kali ia mengambil satu kue, si lelaki tua juga mengambil satu. Dan ketika tinggal satu kue yang tersisa, lelaki tua itu dengan senyum di wajahnya, tanpa merasa bersalah, mengambil dan membaginya menjadi dua. Diberikannya separuh kue kepada perempuan muda itu dan ia makan sisa separuhnya. Perbuatan lelaki tua ini sungguh keterlaluan, perempuan muda dengan muka menahan marah, mengambil separuh kue itu dan berjalan meninggalkan lelaki tua dengan cepat, karena terdengar panggilan untuk masuk ke dalam pesawat. Dalam hati perempuan muda ini berkata, "Lelaki tua itu benar-benar tidak tahu malu, tidak merasa bersalah sedikit pun makan kueku! Ternyata ada orang yang seperti ini di dunia ini, tidak tahu terima kasih!" Saat pesawat telah mengudara, perempuan muda ingin melanjutkan membaca, segera tangannya meraih ke dalam tas. Dan... dia terkejut setengah mati! Jari tangannya meraba bukunya dan sekantong kue. Dia terhenyak saat melihat kantong kue yang masih baru,katanya dalam hati, "Jadi... kue yang telah kumakan tadi adalah milik lelaki tua itu! Jadi aku yang keterlaluan, menuduh orang yang telah berbaik hati. Ternyata akulah yang tidak tahu malu, makan tanpa izin, dan tidak tahu berterima kasih!" Perempuan muda itu memejamkan mata, beberapa titik air mata keluar dari matanya yang cantik, “Pak Tua, semoga engkau dapat memaafkan kesalahanku. Aku berjanji, aku tidak akan mengucapkan kata-kata yang menyakitkan walaupun di dalam hati dan aku akan rela berbagi bila hal itu benar-benar terjadi pada diriku. Semoga kita bisa ketemu lagi untuk membalas senyum tulusmu saat berbagi.”
Minggu (Palma), 17 April 2011 :Siapa yang tidak tahu berterima kasih dan tidak tahu malu ?
Mat.21:1-11+Yes.50:4-7+Mzm.22:8-9,17-20,33-24+Flp.2:6-11+Mat.26:14-27:66 (Mat.27:11-54)
Kami Turut Prihatin kepada semua orang yang mengalami Pembom di Masjid kepolisian di Cirebon. Semoga kita dapat bertindak lebih baik dan bijaksana dalam setiap keputusan yang kita ambil dalam NKRI dan berdasarkan Pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H